Breaking News

Trending Template

Maandag 15 September 2014

ADAB DI MASJID

ADAB-ADAB MASJIDMasjid sebagai rumah dari rumah Allah, ada beberapa etika yang telah digariskan oleh Islam ketika mendatanginya, ketika berada didalamnya. Untuk lebih jelasnya kita simak bahasan berikut ;
  1. Berdoa ketika keluar rumah menuju masjid.
Hendaklah orang yang keluar dari rumahnya membaca doa:


“Dengan menyebut nama Allah aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan upaya selain dari Allah semata”. (HR. Tirmidzi).
Kemudian ketika berjalam menuju masjid hendaklah berdoa :

  
Yaa Allah … berilah cahaya dihatiku,dipenglihatanku dan dipendengaranku, berilah cahaya disisi kananku dan disisi kiriku, berilah cahaya diatasku, dibawahku, didepanku dan dibelakangku, Yaa Allah berilah aku cahaya.(HR.Bukhari 6316 dan Muslim 763).
  1. Berdoa ketika memasuki masjid dan mendahulukan kaki kanan
Adapun do’a ketika masuk masjid diantaranya:


Ya Allah berilah shalawat dan salam kepada Muhammad dan para kerabatnya, Ya Allah bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.(HR. Muslim, Abu Dawud, Nasa’I,Ibnu Majah)
  1. Bersegera menuju masjid jika waktu shalat telah tiba
  2. Di sunnahkan berjalan menuju masjid dengan tenang dan menundukkan pandangan.
  3. Mengucapkan salam kepada orang yang berada di masjid
  4. Sholat Tahiyyatul masjid
  5. Berdo’a ketika keluar dari masjid dan mendahulukan kaki kiri
Doanya :

Ya, Allah… Aku mohon kepada-Mu Karunia-Mu (HR. Muslim dan Abu Dawud)
  1. Menunggu sholat dengan berdzikir dan berdoa, membaca Al Quran atau diam janganlah ia membicarakan masalah duniawi. Dan berdoa antara adzan dan iqamat karena merupakan waktu yang mustajab untuk dikabulkan.
  2. Tidak lewat dihadapan orang yang sedang shalat
  3. Tidak menerapkan hukum had dan qishash di masjid
  4. Menjaga kebersihan dan kesucian masjid
  5. Tidak ikhtilat dalam masjid (percampuran baur antara laki-laki dan perempuan.
al ini dilarang, dan tidak hanya di masjid
  1. Menjauhkan diri dari bau yang tidak sedap.seperti bawang putih atau yang lainnya, karena sesungguhnya malaikat tergangu sebagaimana manusia tergang

  1. Larangan mencari  dan mengumumkan barang yang hilang dalam masjid.
”Dari Abu Hurairah    bahwasanya Rasulullah    bersabda : Barang siapa yang mendengar seseorang mencari barang yanmg hilang didalam masjid maka katakanlah kepadanya: Semoga Allah tidak mengembalikan kepadamu! Sebab  masjid tidak dibangun untuk itu. (HR. Muslim)
Yakni, tidaklah masjid dibangun untuk urusan dunia. Tetapi dibangunnya masjid ialah untuk berdzikir, membaca Al Quran, sholat, majelis ilmu dan untuk kemaslahatan kaum muslilmim di dunia dan di akhirat, tidak untuk kepentingan pribadi dan golongan. Apalagi sejenis pengumuman perayaan kesenian, olahraga, dll
  1. Tidak memakai wangi-wangian - khusus bagi wanita
  2. Tidak memakai pakaian yang dapat menganggu kekhusu’an sholat orang lain
  3. Tidak membacakan syair-syair atau puisi dalam masjid
  4. Hal-hal yang  boleh dilakukan di masjid adalah :
-          mengadakan majelis ilmu
-          Tidur dalam masjid
-          Bolehnya makan dan minum dalam masjid
-          Bolehnya membawa anak kecil dalam masjid
  1. Tidak mengadakan jual beli dalam masjid
Dari Abu Hurairah             bahwasanya Rasulullah           bersabda: “ Apabila kalian melihat orang yang berjual beli di masjid, maka katakanlah : Semoga Allah tidak menjadikan untung dalam perdaganganmu. (Riwayat At Tirmidzi).


Disarikan kembali oleh Ummu Sahl, dengan maraji:
-          Majalah Al- Furqon Edisi 3 Th.III/syawal 1424
-          Majalah As-Sunnah Edisi 09/vii/1424H/2003 M
Catatan tambahan: Jika ingin lebih lengkap bahasannya serta dalilnya  silahkan baca sumber asli maraji diatas dalam rubrik ADAB-ADAB MASJID

Dari redaksi

Alhamdulilah hanya dengan ridha Allah     , bacaan ini hadir dihadapan pembaca. Maafkan jika tidak bisa on time menampilkan artikel-artikel Islami yang jelas masih bisa dipertahankan kelanjutan keberadaan dan kehadiran  untuk kedepan. Wallahu A’lam.
Pembaca yang dirahmati oleh Allah Ta’ala, Ana berusaha untuk menyajikan bahasan  yang secara langsung menyentuh sisi masjid yang Insya Allah dalam pemahaman manhaj salaf, semoga rubrik Adab-adab masjid dapat kita amalkan, dan beberapa artikel lain yang tak kalah pentingnya. Hanya dengan satu harapan kita dapat mengilmui, mengamalkan , mendakwakan dan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.
Kalau ada kesalahan, khilaf dalam pemaparan ini atau menyinggung perorangan ataupun kelompok, ana mohon diampunkan kepada Allah               .
           
           Jangan bersedih….
Karena rasa sakit dapat sirna, cobaan akan pergi, dosa akn terampuni, hutang akan terbayar, narapidana akan dibebaskan, orang yang hilanh akan kembali, orang yang melakukan kemaksiatan akan bertaubat, dan orang yang fakir akan menjadi kaya.
Jangan bersedih….
Tidakkan anda memperhatikan bagaimana awan hitam itu etrsingkap terang, malam yang demekian pekat menjadi terang benderang,angin yang sedekian kencang dapat menjadi tenang. Semua itu menandakan bahwa beban hidup anda yang seberat apapun dapat hilang dan berubah menjadi kebahagiaan.
Jangan bersedih….
Karena qadha telah ditetapkan, takdir pasti terjadi, pena-pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan pun telah dilipat.Dan rasa sedih sama dengan menentang qadha, dan menyesali  sesuatu yang pasti, jauh dari sikap lembut, dan benci terhadap nikmat

Jangan bersedih…

Sebab kesedihan itu akan mendorong anda menghentikan putaran roda zaman, mengingat dan mengenang masalalu, kemudia bersedih atas kegagalan dan nestapa di dalamnya merupakan tindakan bodoh.

Jangan bersedih…

Sebab rasa sedih akan selalu menganggumu dengan kenangan masa lalu, akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan dimasa yang akan datang, hari esok adalah sesuatu yang belum nyata, dan dapat diraba, belum berwujud, bukankan kita tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak,Yang jelas hari esok masih ada dalam alam ghoib dan belum turun ke bumi.
Jangan bersedih… karena sesungguhnya dunia terlalu hina untuk membuat anda bersedih
Jangan bersedih… sebab bersabar atas sesuatu yang tidak anda sukai dan dalam menghadapi kesulitan adalah jalan menuju kemenangan, kesuksesan dan kebahagiaan.
Jangan bersedih… dengan ujian dan cobaan Allah sebab bisa jadi itu merupakan kurunia dan ganjaran
Jangan bersedih karena kematian tidak akan datang sebelum waktu yang di tentukan.
(Di kutip  dari buku “La tahzan” Ummu Sahl )

Jangan bersedih….. Spesial kuperuntukkan untuk saudariku ummu Hudzaifah semoga  tulisan ini menjadi pondasi kembali untuk tegar atas segala apa yang engkau sedihkan. Problema kehidupan akan terus setia mengikuti perjalanan hidup manusia, bersama kesulitan ada kemudahan.Cobaan, musibah, dan kegagalan yang menjadikan bersedih hal yang lumrah terjadi pada setiap manusia , Yakinlah setiap manusia punya masalah, hanya dalam versi yang berbeda dan kembali kepada personalnya bagaimana menjalaninya dan menyikapinya. Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin jika dia mendapat cobaan dia bersabar, jika mendapat nikmat dia bersyukur. (Saudarimu Ummu Sahl)























Read more ...

KEGIATAN EKONOMI ANTARNEGARA SERTA KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA

KEGIATAN EKONOMI ANTARNEGARA SERTA KERJA SAMA EKONOMI ANTARNEGARA



Suatu kegaitan perdagangan tidak hanya terjadi pada lingkungan suatu kabupaten, provinsi bahkan Negara, tetapi terdapat juga pada antar Negara tetangga atau biasa disebur dengan perdagangan antarnegara. Dan disebabkan suatu Negara tidak dapat mengandalkan produksi dalam negeri saja. Barang- barang hasil produksi luar Negara juga dibutuhkan oleh suatu Negara.
PENGERTIAN PERDAGANGAN ANTARNEGARA
Tidak ada satu Negara pun yang dapat menghasilakn sendiri semua kebutuhan penduduknya. Kekurangan suatu Negara dicukupi dengan mendatangkan barang- barang dari Negara lain. Sebaliknya kelebihan hasil dari suatu Negara dikirimkan ke Negara lain yang memerlukannya. Dengan demikian terjadi tukar- menukar hasil produksi antarnegara atau dikatakan penyebabnya terjadi perdagangan antarnegara.pada perdagangan antarnegara tedapat barang- barang keluar dari suatu Negara atau terjadi arus barang keluar. Perbedaan perdagan antarnegara dan perdagan dalam negri : Perdagangan antarnegara ialah penjual dan pembeli bertempat tinggal dinegara yang berbeda. Penjual dan pembeli mengakui valuta (mata uang) yang berbeda. Oleh karena itu, pembayaran pada perdagangan antarnegara tidak dapt menggunakan uang dalm negri. Pembayaran itu harus menggunakan devisa, antara lain dengan uang asing ( Valuta Asing/ Valas). Sedangkan perdagangan dalam negri ialah pihak penjual dan pembeli bertempat tinggal dalam satu Negara (Negara yang sama). Dengan demikian, penjual dan pembeli mengakui valuta (mata uang) yang sama. Oleh karena itu tidak ada kesulitan mengenai alat pembayaran. Pembarayan dalam dilakukan secara langsung.
MANFAAT DAN HAMBATAN PERDAGANGAN ANTARNEGARA
Dalam suatu perdagangan antarnegara terdapat manfaat serta hambatannya ialah :
Manfaat perdaganagn antarnegara
  1. Kebutuhan setiap Negara tercukupi
  2. Negara pengespor memeperoleh keuntungan
  3. Setiap Negara mengadakan spesialisasi produksi
  4. Perdagangan antarnegara mendorong peningkatan kegiatan produksi barang
  5. Perdagangan antarnegara meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara
  6. Perdagangan antarnegara mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
  7. Memperluas jaringan konsumsi
 HAMBATAN PERDAGANGAN ANTARNEGARA
a.    Perbedaan mata uang antarnegara
b.    Pembayaran antarnegara sulit serta resikonya besar
c.    Kebijaksaan impor suatu Negara
d.    Perang dan resesi
e.    Persamaan barang ekspor
f.     Organisasi ekonomi regional
g.    Proses ekspor impor memerlukan waktu lama
h.    Negara agraris sulit mengembangkan perdagangannya
i.      Perekonomian Negara berkembang terdesak oleh Negara maju
j.      Politik dumping dapat merugikan Negara ekspor
Perdagangan antarnegara merupakan salah satu bentuk kerja sama ekonomi antarngera. Dalam perdagangan antarnegara terjadi tukar - menukar barang antarnegara dengan perantara uang (devisa), barang yang ditukarkan tersebut berwujud benda. Kebutuhan suatu Negara tidak cukup hanya dipenuhi dengan barang yang berwujud benda. Kebutuhan- kebutuhan yang lainpun masih banyak. Misalnya kebutuhan akan jasa dan modal. Oleh karena itu, jangkauan kerja sama ekonomi antanegara lebih luas dari pada perdagangan antarnegara. Berdasarkan jumlah Negara yang mnegadakan kerja sama ekonomi antarnegara, bentuk kerja sama tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kerja sama bilateral dan kerja sama multilateral. Kerja sama bilateral ialah bentuk kerja sama yang diikuti oleh dua Negara, sedangkan kerja sama multilateral ialah kerja sama yang diikuti banyak Negara. Adapun tujuan kerja sama ekonomi antarnegara ialah (a) saling mengisi kekurangan antarnegara dibidang ekonomi, (b) meningkatkan perekonomian negara - negara dibidang keuangan atau moneter, perdagangan, perindustrian pertambangan, perbankan, pertanian atau peningkatakn bahan makanan, jasa, dan pembangunan pada umumnya, (c) meningkatkan taraf hidup umat manusia sedunia, (d) mempererat persahabatan antarnegara.
Organisai badan kerja sama ekonomi internasional terdiri dari (a) International Monetary Fund (IMF) badan kerja sama intensional ini mulai bekerja pda tahun 1947 dan bekerja sebagai organisasi di bawah naungan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, Indonesia menjadi anggotasejak tahun 1954. (b) International Bank For Reconstruction and Development (IBRD) atau biasa di sebut dengan bank dunia yang berdiri pada bulan juli 1944 di bentuk atas perjanjian Bretton Woods, Indonesia menjadi anggota sejak tahun 1954. (c) Word Trade Organization (Wto) yang berdiri secara resmi sejak tanggal 1 Januari 1993. (d) Food and Agricultural Organization (FAO) yang berdiri pada tanggal 16 Oktober 1945. (e) International finance corporate (IFC) berdir pada tanggal 24 juli 1956, Indonesia menjadi anggota sejak tahun 1958. (f) Intenational Development Association (IDA) berdiri pada tanggal 24 desember 1960, Indonesia menjadi anggota sejak tahun 1968. (g) Organization Petroleuan Exporting Countries (OPEC) berdiri pada atnggal 14 september 1960, Indonesia resmi menjadi anggota pada tahun 1962. (h) Consultative Group On Indonesia (CGI) berdiri sejak tahun 1992.
Badan kerja sama ekonomi regional, badan kerja sama ekonomi regional antara lain : (a) ASEAN adalah organisasi kerja sama negara- negara di Asia tenggara yang berdiri pada tanggal 8 agustus 1967 di Bangkok. Indonesia dalah salah satu Negara pendiri asean. Untuk menjalankan organisasi ASEAN didirikan sekretariat tetap yang berkedudukan di Jakarta. (b) Rencana Kolombo ( Colombo plan ) di dirikan pada tahun 1950. Indonesia banyak menerima bantuan dari Colombo plan. Bantuan itu dimanfaatkan untuk pembangunan di berbagai bidang. (Setiawan Asman Zainudin)



Read more ...

STRATEGI MENCETAK SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

STRATEGI MENCETAK SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL


Gemuruhnya dan teriakan  semanggat sumpah pemuda serta jiwa kepahlawan yang ada para pemuda serta penerus bangsa ini yang masih  ada dan sedang bergema disekitar kita, yang kini menjadi stimulator kita bersama untuk saling berdiskusi dan saling tukar pendapat yang tidak hanya sekedar mementingkan diri sendiri dan merugikan pihak yang lainnya dan mempersiapkan berbagai strategi serta bukan sekedar program hanya hanya untuk sementara namun di butuhkan gerakan yang akan mengerakkan yang lainnya untuk ikut serta dan merasa terpanggil untuk menggisi cita- cita leluhur bangsa indonesia yang telah memproklamirkan kemeerdekaan yang akan memepersiapkan generasi emas yang pada ualnag tahunnya yang ke 100 atau 1 abad. Dalam mengisi cita- cita kemerdekaan yang selama ini, secara garis besar bangsa Indonesia telah berjalan telah melalui beberapa periode yang berbeda. Periode pertama, dikenal dengan istilah orde lama, perjalannya diwarnai dengan berbagai pergolakan politik yang berakhir dengan pecahnya gerakan 30 september partai komunis Indonesia (G30S PKI). Periode kedua, dikenal dengan istilah orde baru, perjalanan di warnai dengan berbagai keberhasilan program pembangunan yang diimplementasikan berupa rencana pembangunan lima tahu (REPELITA) dengan program pembangunan jangka panjang tahap I dan Tahap II (PJPT I dan PJPT II). Dalam mempersiapkan dan mencetak SDM yang unggul dibutuhkan :
PENDIDIKAN
Pendiikan adalah salah satu wahana dan tempat yang paling tepat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai bidang, serta pendidikan juga dapat digunakan untuk menyetarakan kemampuan bangsa terhadap kemajuan iptek yang telah dicapai Negara maju. Dengan penerapan kurikulum secara terpadu, pendidikan juga dapat diguanakan membentuk watak, kepribadian dan semangat patriotme generasi muda. Oleh karena itu, dalam rangka memberdayakan umat, sector pendidikan telah memeberikan prioritas pemerataan kesempatan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengelam pendidikan. Pendikan tidak hanya masuk dala kelas dan menerima berbagai pelajaran, namun harus aktiv dalam kelas antara siswa / mahasiswa dan Guru / dosen, dan perlunya kesadaran dalam meningkatkan minat baca dalam kehidupan pendidikan serta masyarakat. .
Proses pendidikan dikatakan bermutu jika memilikisumber daya manusia, dana, sarana, dan prasarana yang memadai, proses belajar mengajar yang berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Sedangkan produk pendidikan dikatakan baik jika :
  1. Peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas- tugas belajar yang ditunjukkan dengan prestasi akademik
  2. Peserta didik dapat melakukan sesuatu yang fungsional untuk kehdidupannya
  3. Hasil pendiidkan relevan dengan tntutan lingkungan
.
PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK DALAM PEMBANGUNAN
Mengahadapi era globalisasi, peranan IPTEK semakin menduduki tempat yang strategis dalam menentukan keberhasilan pembagunan. Besarnya peranan teknologi yang dibuktikan oleh beberapa Negara maju dalam melakukan kebijakan pembangunannya. Arah kebijaksanaan dalam pengembangan iptek yang tercantum dalam GBHN 1993 meliputi arahan dalam hal teknik produksi, teknologi, ilmu pengetahuan terapan, ilmu pengetahuan dasar, dan kelembangaan iptek. Adapun sasarannya dalam pembangunan bidang iptek selama PJPT II adalah tercapainya kemampuan nasional dalam pemamfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejateraan masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri serta sejahtera. 
Untuk mewujudkan pembangunan iptek kini telah dibangun system iptek nasional bahwa koordinasi menteri Negara riset dan teknologi (MNRT). Menurut sudarwo (1994) tujuan dari pembentukan system iptek nasional tersebut adalah untuk menggalang hubungan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, masyarakat ilmiah dan masyarakat lain agar nilai ada pada kegiatan usaha , litbang dan pendidikan.
Program Pemerintah
Melalui program pemerintah strategi pemberdaya umat juga dilakukan dalam bentuk berbagai program diseluruh departemen cabinet pembangunan. Untuk merealisasikan program tersebut, dilakukan secara bertahap, yaitu dengan melibatkan dan menetapkan PEMDA untuk setiap provinsi. Disamping itu, saat ini sedang dipelajari sektor apa saja yang memungkingkan untuk diberikan otonomi pada PEMDA dan sektor apa yang perlu dipusatkan. Swastanisasi berbagai badan usaha milik Negara (BUMN) merupakan contoh lain dari strategi pemberdayaan umat menuju percetakan SDM unggul. Dengan dibentuknya BUMN Persero, birokrasi dan arus manajemen indutri menjadi lebih efektif dan efisien tanpa meninggalkan kebijakan pemerintah yang menyangkut kepentingan umum.
Pembentukan Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI) merupakan salah satu respon positif pemerintah terhadap amanah rakyat yang telah dituangkan dalam GBHN tahun 1993 sebagai upaya pemerataan areal pembangunan ekonomi Indonesia. Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang dituangkan dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1993 merupakan sisi lain dari strategi pemerintah untuk memberdayakan masyrakat terbelakang yang tersebar di berbagai daerah, khususnya golongan ekonomi lemah. Proses pemberdayaan ini dilakukan dengan cara mengembangkan orang miskin untuk pembelian sarana dan prasaran produksi.
Organisasi Non Pemerintah
Peran serta organisasi non pemerintah dalam memberdayakan umat di Indonesia telah berlangsung cukup lama.baik pada masa sebelum kemerdekaan maupun setelah masa kemerdekaan, berbgai organisasi non pemerintah telah menujukkan peran serta dalam mencerdaskan bangsa dan kemampuan masyarakat dalam proses pembangunan. Menrurut prijono (1996) organisasi non- pemerintah dalam arti sempit meliputi Organisasi Nirlaba (ONL). Lembaga Pengembangan Sawdaya Masyarakat (LPSM), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang kegiatannya berkaitan dengan proses dan dampak pembangunan, pengembangan dan perubahan sosial, serta pemberdayaan umap dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu strategi pendekatan kemanusian, strategi pengembangan masyarakat, dan strategi pemberdayaan rakyat.
Organisasi non- pemerintah juga banyak yang berjasa menyelenggarakan bebagai aktivitas pendidikan untuk meningkatkan kemampuan generasi muda diberbagai disiplin ilmu. Besarnya peran swasta dalam pendidikan ditunjukkan bahwa seluruh lembaga pendidikan yang dimiliki oganisasi non- pemerintah jauh lebih besar dibandingkan pemerintah.




Read more ...

HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL

HAK ASASI MANUSIA INTERNASIONAL




Hormat terhadap hidup dan setia kepada relasi personal, sebagai yang berbagi kehidupan, membawa orang untuk menentukan sikap selanjutunya, yaitu hormay kepada pribadi yang pada kini dirumuskan sebagai hak asasi manusia. Hak asasi itu berkaitan erat dengan cirri manusia sebagai pribadi, yaitu sebagai pribadi yang memiliki kemerdekaan. Hak – hak asasi manusia semakin disadari maka juga semakin dipergulatkan dalam berbagai aspek kehidupan manusia dimana manusia berhak memutuskan sendiri, seperti :
  1. Hak untuk hidup
  2. Hak untuk diperlakukan sebagai pribadi
  3. Hak untuk memperoleh dan memilih pekerjaan yang layak
  4. Hak untuk memilih agama yang di anut
  5. Hak untuk memperoleh sarana- sarana kehidupan
  6. Hal yang sama didepan hukum, dan lain sebagainya.
Pada dasaranya dari semua perkembangan aspek hak asasi manusia seperti diatas, ada satu hal yang paling asasi, yaitu nilai manusia sebagai manusia atau pribadi memiliki kemerdekaan. Melindungi hidup pribadi manusia dan tidak membiarkan orang lain menjadi budak apapun merupakan perjuangan nilai yang paling besar zaman sekarang ini, meskipun sudah ada kesepakatan membuat undang- undang anti perbudakan .
Hak asasi manusia dan demokratisasi merupakan 2 isu yang melanda hampir seluruh belahan dunia saat ini. Harus kita akui, dalam percaturan dunia, masalah hak asasi manusia masih harus perlu diperjuangkan agar perlindungan hak asasi manusia benar- benar menjadi kenyataan dan yang lainnya tidak merasa dirugikan.
Sekarang ini tidak bisa dipungkiri bahwa konsepsi kedaulatan Negara masih sering dianggap sebagai penghambatan aplikasi instrumen hak asasi manusia internasional. Hal ini terjadi karena masih ada pihak- pihak yang memandang kedaulatan Negara sebagai kekuasaan yang paling tinggi dan tidak bias diintervensi oleh pengaruh apapun. Keadaaan ini diperparah pula oleh kenyataan bahwa belum semua Negara sanggup melaksanakan perlindungan hak asasi manusia dalam yuridiksinya.
Peningkatan intensitas pergaulan antarbangsa memasuki abad ke 21, menuntut peningkatan kesadaran dan kesepakatan bersama tentang pentingnya perlindungan hak asasi manusia. Hal ini menjadi kewajiban moral dan hukum bagi siapa saja yang mengidam- idamkan kehidupan di dunia secara baik. Demikian pula adanya upaya mengkaitkan perlindungan hak asasi manusia dengan bantuan ekonomi perlu diantisipasi secara proposional.

Kaitan hak asasi manusia dengan hukum secara erat, karena sekalipun hak asasi manusia merupakan kordati dan universal, namun dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara, jaminan hukum terhadap perlingdungan hak asasi manusia dinilai akan memperkuat kedudukan dan upaya- upaya perlindungan hak asasi manusia.
Keterkaitan antara hak asasi manusia dan hukum, baik nasional maupun internasional, dapat di telusuri dalm berbagai piagam perjanjian internasional. Untuk mengkaji persoalan hak asasi manusia dalm piagam perjanjian internasional, pada bagia berikut berturut- turut akan disajikan :
  1. Hakikat kedaulatan dalam masyarakat internasional
  2. Individu sebagai subjek hukum internasional
  3. Perjanjian internasional dan proses perbuatannya
  4. Hubungan antara Negara hukum internasional dengan hukum nasional beberapa Negara. (Setiawan Asman Zainudin)

Daftar Pustaka
DR. Idrus Affandi, SH,  Hak Asasi Manusia (HAM), Universitas Terbuka, Jakarta 2006

J. Darminta, SJ, Praksis pendidikan nilai, kanisius, Yogyakarta 2006
Read more ...

Woensdag 03 September 2014

Membangun Nalar yang Tak Retak Oleh : Adi Armin



Membangun Nalar yang Tak Retak
Oleh : Adi Armin

Di manakah kenistaan peruntungan/ Jiwa yang damba jadi pemenang/ Ketulusan hati adalah keabadian/ Kejujuran insan yang tidak lazim/ Awalnya adalah keyakinan/ Inspirasi gairah/ Dewi jualah yang menjulurkan lambaian.

KUTIPAN puisi du Bellay ini sarat dengan renungan kuat pemikiran platonisme. Muatan itu bukan saja karena du Bellay mengusung panji-panji kaum neoplatonian dalam kelompok tujuh bintang (La Pleiade), kelompok yang merangkum tujuh sastrawan besar di zaman Raja Henri II (1519-1559), dan yang lainnya adalah Ronsard, Remy Belleau, Jodelle, Baif, Pontus, Peletier du Mans, namun lebih-lebih sedimen poetik du Bellay sendiri bersumber dari pengalaman batin dan nalar asli yang berorientasi sublim dan suci. Proses kreatifnya bersentuhan dengan metafisika yang justru disangsikan sebagai sumber pengetahuan dan kebenaran, khususnya pada zaman surplusisme dewasa ini. La Pleiade, pengujung Abad Pertengahan, sengaja mengaktualkan kembali konstelasi sastra Yunani klasik yang berfokus pada tujuh sastrawan terkemuka masa Ptoleme Philadelphe, di antaranya Lycophrone, Homere dan Dionysiades sebagai bukti penegasan semangat renaissance yang mereka miliki, yaitu kembalinya kejayaan pemikiran Yunani dan keunggulan teknik konstruksi bangsa Romawi.

SEBAGAIMANA diketahui, Plato telah mengembangkan pemikiran umum yang membedakan pengetahuan opini yang mengandalkan penampilan realitas (doxa) dengan pengetahuan yang mengandalkan kebajikan moral, kedalaman dan keabadian (epistème). Pada perkembangannya, pemisahan kedua pengetahuan tersebut memberikan indikasi kuat bahwa penelitian rasional yang merupakan kelanjutan penelitian penampilan realitas (doxa) telah memihak pada "perangkat keras" atau kekakuan obyek formal pengetahuan yang kemudian memiliki akses bergelombang pada politik dan kekuasaan, sementara pengetahuan yang mengandalkan kebajikan moral, kedalaman dan keabadian tidak demikian.

Syair bening Las! Ou est maintenant yang mengabadikan ruang-ruang kedalaman dan keabadian sejajar dengan tawaran mistisisme puisi Corespondeences dari Charles Baudelaire, yang walaupun berada jauh di luar pengaruh Yunani klasik, berhasil mengoleksi metafora dan simbol-simbol memukau lewat kesatupaduan indera sebagai modalitas penalaran. Kita simak: Alam laksana kuil dengan tiang-tiang hidup/ Melepaskan suara galau/ Manusia lewat di sana melalui hutan simbol/ Menyapa dengan pandangan hangat/ Laksana gema di kejauhan yang bersahutan/ Luas bagai kelam dan cahaya/ Wewangian laksana harum bayi/

Pengaktifan total modalitas pengamatan secara simultan yang disajikan Baudelaire dapat dimaknai suatu kemungkinan pengaktifan seluruh fakultas penalaran manusia dalam menyapa realitas fenomenal yang memiliki harmoni satu sama lain. Manusia sebagai makhluk hidup yang secara "tragis" terlempar ke bumi dibekali perangkat sidik untuk memudahkan dirinya beradaptasi dengan beragam rupa tantangan natural. Bahkan, bukan hanya mampu beradaptasi, dengan kemampuan indera rohani dan jasmani, manusia sering kali memenangkan pertarungan itu berkat sukses kultural yang semakin sophisticated, yang dimilikinya, jauh melibas hadangan alam. Mercusuar pencakar langit tahan gempa didirikan, samudera ditembus, angkasa luar diacak, jarak dibonsai, waktu dikonstruksi.

Namun, penalaran jasmani tidak selalu menang dalam observasi realitas. Semakin maksimal penalaran jasmani bekerja, disadari semakin ada bagian realitas yang mengelak, dan menyingkir dari observasi. Selalu ada bagian realitas yang tidak habis diverifikasi. Semakin horizon didekati, semakin mundur menyingkir horizon tersebut. Alih-alih realitas, bahkan Aku-nya manusia yang menalar pun ikut-ikutan mengelak dan tergelincir keluar dari penalaran, seru JWM Verhaar. Lihat bagaimana sibuknya fenomenologi Husserl mencari syarat-syarat transendental bagi ego dalam kerangka transendental intersubyektif. Atau, usaha Merleau-Ponty untuk menyenangkan dirinya sendiri bahwa tubuh cukup utuh pada dirinya untuk mengarah pada Dunia Hidup (lebenswelt), sehingga transendensi tidak perlu dilakukan, padahal saat mendefinisikan manusia, Ponty terjebak dalam istilahnya sendiri, yaitu manusia adalah le corps dan le sujet di mana salah satunya pasti mengelak. Bahkan, Aku-nya Wittgenstein, satu-satunya struktur yang tidak masuk dalam struktur logis. Aku-nya manusia menjadi batas dunia, suatu tindakan mengelak yang gamblang. Puncak pernyataan penalaran yang mengelak dapat ditemukan dalam rumusan pertanyaan gaya Ryle, yang bertanya: bagaimana aku mengetahui bahwa aku mengetahui sesuatu, bagaimana aku menyadari bahwa aku menyadari sesuatu. Sebuah tindakan penalaran yang mengelak yang tidak habis-habisnya.

Dari dadaran realitas dan penalaran yang memiliki kelaziman mengelak ini, masih sanggupkah dinyatakan bahwa realitas dan penalaran sepenuhnya hak manusia dan tidak ada pihak lain lebih berhak. Tidakkah ingin dikatakan bahwa realitas dan Aku menalar yang selalu mengelak tersebut terjadi karena keduanya semu belaka, sehingga harus terus-menerus dipelajari dan dikupas kemasan yang melingkupinya, sementara yang sungguh-sungguh nyata dan tidak akan pernah mengelak ada di alam nomena yang gaib. Penalaran ruang luar berwujud dalam pikiran yang beroperasi secara lahir, sedangkan penalaran ruang dalam berwujud akal budi yang bersifat batin. Keduanya sebagai "sarana" hidup manusia mustahil bertentangan, apalagi saling menegasi. Ini sesuai dengan pengertian nalar, yaitu berupa pertimbangan baik-buruk secara akal budi atau aktivitas yang memungkinkan seseorang berpikir, suatu jangkauan pikir atau kekuatan pikir.

Dari pengertian tersebut, kita tentu menyangkal pernyataan bahwa makna nalar atau penalaran hanya terbatas pada proses berpikir yang bertitik tolak dari pengamatan indera yang mengandalkan observasi pengalaman. Tentu akan dibantah pihak-pihak yang mempropagandakan hasil penalaran hanya berkisar proses penyimpulan yang dibangun dari proposisi anteseden dan premis sesuai teks-teks logika. Sama halnya keberatan akan diajukan pada anggapan penalaran hanya terdiri dari induksi, deduksi, abduksi, sebagai hal niscaya secara kategoris.

Nalar lincah dan supel dalam Menolak Nalar Murni, Mencegah Hidup Tanpa Nalar oleh Bagus Takwin ("Bentara", Kompas, 4/7/2003) ataupun nalar yang memuisi dalam Tanah Tak Berjejak Para Penyair, Donny Gahral Adian ("Bentara", Kompas, 2/5/2003), saya kira hanya persoalan operasional teknis penalaran dan bukan hakikat penalaran, sama halnya penekanan dan pertentangan yang timbul dalam berbagai isme. Penalaran yang memuisi adalah manifestasi penyiasatan terhadap realitas yang mengelak tadi. Tidakkah Nietzsche menyatakan bahwa realitas yang tersisa pastilah "puisi".

Penalaran utuh tidak menghasilkan benturan, sebab proses penalaran adalah proses menyeluruh kesadaran manusia yang melibatkan pikir dan akal budi. Polarisasi pemikiran dalam tataran praksis terjadi karena realitas dilihat secara fragmentatif, dari sisi subyek, obyek atau dari sisi keduanya secara berbalasan. Kekhawatiran Bagus Takwin bahwa nalar asli tidak sanggup mengatasi pluralisme dan heterogenitas persoalan adalah kekhawatiran berlebihan. Dalam operasionalisi, nalar asli dapat saja menumpang pada berbagai isme yang ada, tetapi tidak menumpang untuk selamanya, dalam arti, sadar diri dan kritis pada dasar mana ia berpijak, dan saat mana ia harus berpindah demi keselarasan dan keseimbangan. Nalar lincah dan supel yang dibarengi ketundukan dan kepatuhan. Ungkapan penolakan terhadap nalar asli justru mengingkari sifat-sifat lincah, supel, patuh dan tunduk dari nalar sendiri, sebab ia terjerumus dalam lubang yang digalinya sendiri, tidak toleran, sok kuasa yang justru dibenci mazhab-mazhab pemikiran operasional sekarang, semacam neopragmatisme hermeunetik, dan dekonstruksi.

Pemujaan Husain terhadap nalar asli seperti Parmenides, Zeno, Pythagoras, Plato seperti dituduhkan bukan hal yang disesalkan, sebab Husain tentu saja memiliki pengalaman tersendiri sebelum menjatuhkan pilihan. Sesuatu yang dialami (kata dialami, harus digarisbawahi) akan memberikan kesadaran sekaligus pengetahuan untuk kemudian memilih mana yang sesuai. Toh, pemikiran-pemikiran itu sebetulnya terletak di masa depan. Secara ontologis masa depan adalah masa-masa yang telah manusia lalui, yaitu saat usia alam semesta baru terbentuk, sehingga manusia yang hidup sezaman dengan kebaruan alam semesta itulah yang baru. Manusia yang hidup di milenium ketiga berada pada alam semesta yang sudah uzur dan habis tereksploitasi, karenanya tidak dapat disebutkan dunia masa depan. Masa depan telah direngkuh habis kaum yang hidup sebelum kita, sedangkan masa belakang adalah masa anak cucu kita hidup kelak. Dalam penjelasan inilah, konsepsi ikut, pengikut dan penerus terhadap orang-orang suci, misalnya kepada Sidharta Gautama, Gandi, Confusius dapat diterima. Kebaruan yang ditemukan dan akan ditemukan tidak lain adalah kebaruan semu semata yang akan dikalahkan oleh penemuan setelahnya. Pandangan dimensi waktu demikian dianut ilmuwan dan filsuf besar, semacam JJ Roussseau.

Kita tidak perlu kecil hati dengan cap mitis yang dikenakan Bagus Takwin pada pemikiran demikian, karena pemikiran mitis di mana manusia dalam keadaan terlingkup dan tidak sanggup keluar mengambil jarak pengamatan berlangsung sepanjang masa. Bayangkan seberapa kuat manusia sanggup mengambil jarak terhadap informasi di era mediamorfosis (Kompas, 28/5/2003) Di tengah banjir deras informasi, kita kelabakan menyeleksi yang baik dan yang tidak baik, sebab keterbatasan waktu dan ketidaksabaran melolahnya, sehingga, situasi mitis secara sadar atau tidak ternyata bagian dari kita.

Keutuhan nalar, mungkinkah?

Operasi nalar yang tidak terpecah, di samping pemikiran para "Nabi" di atas, sebetulnya dapat ditemukan dalam alur pemikiran Descartes, bapak Rasionalisme, khususnya yang termuat dalam karya berjudul Meditations. Karya ini dapat disebut masterpiece dan menduduki tempat terhormat dibanding karya-karyanya yang lain.

Meditations pertama kali ditulis dalam bahasa Latin, tahun 1641, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis oleh Le duc de Luynes beberapa waktu kemudian. Menurut Descartes, tujuan pembuatan karya ini adalah ikhtiar pencarian kebenaran abadi sama seperti pustaka-pustaka lain dari Descartes, semisal Les Principes. Namun, pengembaraan penelusuran misteri kebenaran dalam Meditations diteruskan pada level lebih tinggi, yaitu tataran metafisika yang menyuguhkan kedalaman. Dalam upaya penyusunan kerangka dan isi Meditations, Descartes bertutur: "Dalam filsafat, seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang lebih berguna lagi, kecuali mencari satu kali, dengan tekun, terus-menerus, hal yang terbaik, tersolid, yang akan mengantarnya pada Aturan Jelas dan Tepat, yang akan melingkupi segenap manusia dalam hubungannnya dengan alam semesta."

Semangat Descartes terbukti dalam kaitan dengan proses kreatif Meditations. Pada sebuah diskusi seru, tepatnya November 1627, Descartes pernah berjanji kepada Cardinal Berulle, yang menantangnya melakukan reformasi filsafat. Baru empat belas tahun kemudian tantangan itu terjawab dengan munculnya Meditations. Kita telusuri sejenak sketsa penalaran Descartes dalam Meditations untuk sampai pada skema fisik dan metafisik penalaran Cartesien yang seutuhnya.

Dari ragu menuju keraguan. Seharusnya ditegaskan bahwa keraguan Descartes bukan keraguan yang dapat diasimilasi dengan keraguan skeptis dan pesimis, melainkan usaha metodis pencarian kepastian, termasuk hal tetap dan ajeg dalam ilmu pengetahuan. Jenis ragu pertama adalah keraguan terhadap gagasan-gagasan, keyakinan yang diterima dogmatis, serta prasangka-prasangka penuh kontradiksi dan paradoks. Terhadap ini, Descartes memperlawankannya dengan keraguan metodis. Oposisi yang sama berlaku juga terhadap pernyataan yang didukung argumen kabur, ilusif dan penuh khayalan yang dikhawatirkan dapat menimbulkan keragu-raguan. Lebih dari itu, setumpuk argumen yang bersumber dari bakat genetik dan inteligensia cerdas yang dapat menyungkup kebenaran-kebenaran matematik dianggap dapat memancing keraguan, yang di dalam Meditation diistilahkan sebagai keraguan hiperbolik.

Keraguan adalah tindakan penalaran (cogito). Descartes berkeyakinan bahwa pikiran lebih mudah diketahui ketimbang kompleksitas kerja aspek fisiologis tubuh manusia. Pikiran lebih mudah dikenal ketimbang benda material serta jiwa psikis. Sementara pikiran dan penalaran hanya dapat berfungsi secara maksimal dengan hadirnya keraguan. Keraguan adalah suatu kepastian penalaran. Tindakan menalar secara utuh adalah keadaan yang menunjukkan kehadiran pikiran dan nonpikiran, seperti halnya tindakan yang memakai sarana-sarana fisik. Menalar adalah situasi yang berkaitan dengan momen waktu.

Keberadaan Tuhan merupakan bukti ontologis format Cartesian. Bagian ini sangat menarik dan mengandung perdebatan karena menyangkut studi logis yang dapat diterima rasio soal pandangan yang dapat dipercaya untuk menjawab pertanyaan: dalam hal dan sumber apa ide berhubungan dengan realitas? Sejak Abad Pertengahan sampai sekarang persoalan ini merupakan lahan sangat subur yang menuai kritik dalam perjalanan sejarah filsafat, karena setelahnya menandakan patahan lebar terhadap periodisasi pemikiran, misalnya Kant dengan model empat kategori imperatifnya memaklumatkan metafisika tidak secuil pun memberi ide dalam pengetahuan realitas. Untuk menyiasati masalah, Descartes menukar substansi realitas material dengan keberadaan "suatu keluasan" yang bertumpu pada sumbu gerak kesempurnaan yang bertingkat secara hierarkis. Maka, saat pertimbangan mengenai realitas dilakukan harus diartikan sebagai pertimbangan langsung terhadap nilai yang bersifat mobil secara gradual. Pernyataan "saya berpikir" tidak dapat diartikan sebagai berpikir obyek lazim, tetapi pertama-tama harus ditujukan untuk memastikan isi (content). Isi yang tidak terperangkap pada keraguan dan hanya berhubungan dengan dirinya sendiri yang berakhir pada puncak yang disebut "idée innée", (ide bawaan yang tidak didahului pengalaman), yaitu, kecuali berupa ide sempurna yang dapat ada. Dari sini Descartes memastikan kehadiran kesempurnaan yang lain, yaitu bukti ontologis kehadiran Tuhan sebagai esensi dalam eksistensinya, di mana dengan hasil perenungan, nalar asli atau ide bawaan seirama dengan denyut alam semesta.

Cogito, Ergo Sum adalah proses penalaran tanpa obyek normal (intransitif). Pola berpikir demikian berbeda dengan pola berpikir sementara kalangan dalam model-model ilmu pengetahuan. Model berpikir ilmu pengetahuan selalu memiliki obyek, bersifat transitif, dan tidak mencakup realitas yang mengelak. Nalar Descartes adalah nalar di mana subyek sekaligus menjadi obyek. Prinsip-prinsip induksi dan deduksi bekerja secara simultan, emanasi dan remanasi yang berbalasan. Para pengkritik Descartes telah menuduhnya melakukan pemisahan yang tidak dapat diatasi atas dua substansi, yaitu: jiwa dan materi yang kemudian dijembatani oleh fenomenologi Husserl, namun hakikatnya tuduhan tersebut tidak seluruhnya benar.

Pada tatanan metafisik, Descartes mengakhiri usahanya di ujung idealisme yang sangat jelas. Definisi "Cogito, ergo sum" bukan hanya berkenaan dengan dunia luar, melainkan juga berkaitan dengan kehadiran Tuhan yang menyatakan sebab pertama dari dua substansi, yaitu: benda dan jiwa, nalar. Ia setuju dengan tradisi mistik Plato dan mentransformasi kenangannya pada teori ide asal. Pernyataannya tentang kehadiran Tuhan didirikan di atas argumen ontologis yang menggunakan kategori Abad Pertengahan mengenai konsep kesempurnaan dan keutamaan yang belakangan diungkap oleh Kant. Namun, jika Kant antimetafisika, sebaliknya bagi Descartes. Metafisika baginya adalah tempat di mana ilmu pengetahuan bersandar. Secara bersamaan, ia memberikan tempat bagi akar ke-Ilahian dan pengetahuan, yang pada gilirannya, menjadikan unsur fisik sebagai perluasannya. Dengan demikian, tidak ada pelompatan nalar dalam pemikiran Descartes, sebab pemisahan substansial antara jiwa dan tubuh justru menghasilkan tiga macam pengetahuan, yaitu pengetahuan pikiran, pengetahuan benda, dan pengetahuan tentang penyatuan keduanya. Akhirnya, pada tataran metafisika, jejaknya berhenti pada tiga postulat dasar, yaitu prioritas jiwa di atas materi. ketiadaan dunia luar yang tidak dapat dipersepsi, agnostisisme dan relativisme, yaitu keserbamungkinan teori dan metode dalam pendekatan terhadap realitas yang merupakan bukti eksistensi sesuatu yang diragukan.

Bukti lain ontologi Tuhan melalui kehadiran waktu. Cogito hanya berlangsung sesaat dalam dimensi waktu, berapa detik, menit, semestinya ada penyebab yang bukan hanya mencipta, tetapi juga menjaga ciptaannya di luar tebasan waktu. Descartes menunjuk harmoni hukum-hukum universal alam semesta sebagai bukti. Berkat bukti-bukti kosmologis itu, keteraturan alam mengantar penalaran pikiran pada Pencipta keteraturan itu sendiri.

Pengetahuan keberadaan Tuhan memungkinkan pengetahuan tentang jiwa. Teori benda telah cukup memadai, sementara penghayatan dan keinginan untuk bebas menyadarkan kita tentang tingkat pengetahuan. Kebebasan yang benar yang lepas dari sewenang-wenang akan mendukung kejelasan yang sempurna dalam benda, sebagai manifestasi determinasi sempurna keinginan. Penjelasan mengenai ide sesuatu dan bukan sesuatu an sich mulai dari prinsip-prinsip sederhana dari mana ilmu pengetahuan tercipta. Sementara itu, ide sesuatu tidak dinilai berada dalam sesuatu itu, tidak ditunjukkan dalam eksistensinya, melainkan dalam jiwa yang terdiri dari ide-ide yang jelas dan sederhana, misalnya, gerakan, figura, dan prinsip-prinsip geometri.

Nalar manusia yang menyejarah

Corak pemikiran di belahan dunia berkembang disebut secara sinis sebagai "katak di bawah tempurung", (François Dortier, 2000), sebab pemikirannya tidak mandiri, malu-malu, kerdil, tidak percaya diri, condong mengadopsi pemikiran luar tanpa kritik. Pemikiran ahistoris yang lepas dari warna dan corak kehidupan sosial masyarakat, sementara pemikiran yang diadopsi meloncat loncat tergantung ketersediaan informasi.

Dalam kepustakaan epistemologi dicitrakan betapa besar peran pengalaman, memori, kesaksian, curiosity dalam menyumbang penalaran untuk pembentukan pengetahuan. Pada setiap pertemuan, Donny dan Bagus Takwin, mungkin mengisyaratkan mewakili sayap kaum Nietzschien yang menebar pesimisme terhadap keyakinan tradisional dan gelisah laksana filsuf sinis Yunani, Diogène, yang membawa obor menyala di bawah terik matahari kota, di tengah kerumunan orang, sambil menyeru: "Saya mencari Manusia", padahal, kenyataannya di sekitar kita tidak sedramatis itu. Nihilisme Nietzschien, misalnya, tanpa jauh-jauh dapat ditemukan tingkat personifikasinya pada medan laga Kurusetra dalam kisah Mahabaratha. Kisah yang melumpuhkan segala jenis nilai normatif yang diakui dan disanjung tata kehidupan manusia sehari-hari.

Dalam kisah agung tersebut dimuat paradoksi, ironi yang diramu secara destruksi masif, sehingga dibutuhkan pembangunan bumi baru, tatanan dan keteraturan baru ala Nietzsche. Tubuh Bhisma terbaring di atas kasur panah murid kesayangannya, Arjuna, demi membela Hastinapura yang justru diperintah keluarganya yang despotik dan nepotis. Sang cendekia sejati Yama Widura mengingkari sumpah sejatinya atas nama pengabdian kepada Destarasta.

Panglima Karna protes pada penetapan Dewa, menyangkal keimanannya pada Langit, karena nasibnya, terlahir akibat keisengan Dewa Surya, dihanyutkan demi kehormatan ibundanya yang dikenalinya justru saat pagelaran perang dahsyat mulai. Ia harus memerangi adik-adiknya, Pandawa, demi kesetiakawanan kepada tokoh jahat Duryudana. Karna membangkang pada Langit yang dianggapnya tidak adil. Bukankah itu pemutarbalikan norma yang dirontokkan Nietzsche, menantang Hari Pembalasan, dosa dan kiamat, sehingga ia berujar urgensi pencarian iman dan keyakinan baru. Siapa Kresna yang memanjangkan tak henti-henti selendang Drupadi agar tidak terbuka auratnya? Yang menjadi duta perdamaian ke Hastinapura? Yang menjadi kusir kereta perang Arjuna, sehingga ia menang terhadap Karna? Yang merancang pembunuhan Bhisma? Yang membantu Bima mematahkan paha Duryudana dalam duel maut? Bukankah ia tokoh "Manusia Super" dalam filsafat Nietzsche.

Saat kita tidak mampu mengambil jarak dari kungkungan arus pemikiran luar, sekali lagi saat itu mistisisme kembali mengungkung kita. Model penalaran (paradigma, metodologi) negeri kita akan semakin layu, jika tidak berpijak pada realitasnya, yaitu bangsa plural yang berkeyakinan sejak masa nenek moyangnya. Kematian pemikiran akan terjadi jika ahli pikirnya lupa memijak tanahnya, alpa menjunjung langitnya demi menuju misi universalnya, dan ilmuwan sosial tidak sanggup melahirkan kontekstualisasi gagasannya serta ulama tidak sanggup bertanggung jawab atas agamanya.

Konsepsi pembangunan Manusia Indonesia Seutuhnya yang pernah menjadi jargon pembangunan di masa Orba urgen dikaji lagi, diperdalam dan diperluas, sebab motif kemanusiaan universal dapat menjadi modal utama untuk mengatasi pluralisme di antara kita. Kita adalah saudara, manusia sama yang terlempar tanpa diberi hak memilih ke muka bumi, terlepas dari berbagai keberagaman kita. Jika sumber-sumber kebaikan dan kebijaksanaan formal, seperti agama dan kepercayaan, termasuk ideologi belum lagi ampuh melaksanakan terapi bagi multi krisis umat manusia, maka yang harus didiagnosa menurut hemat saya adalah mengoreksi kembali asumsi-asumsi dasar dalam beragama dan berkeyakinan serta berideologi.

Di luar itu, untuk menjadikan esok yang penuh semangat, hasrat dalam kedamaian, mari menalar hal-hal yang "enteng-enteng" saja dan merefleksi syair-syair cinta, kasih sayang, niscaya kebahagiaan yang didasari keutuhan manusia akan membangkitkan gairah hidup yang kuat seribu tahun lagi.

Kita simak sepenggal puisi cinta dari Donny: Ada bulan yang ramah/ Dan bintang yang manis/ Saat cinta melintas diri/ Semua begitu Indah/ Pintu-pintu hati menjadi terbuka/ Seperti hendak membuka tabir kasih/ Menuju kebahagiaan yang abadi/ Yang sebelumnya tak pernah terungkap.

Juga puisi jernih dan syahdu dari Bagus Takwin: Sempat kuintip maghrib/ lewat jendela yang belum sempat/ kututup/ Pepohonan diam/ dan sepi bertebaran di selanya/ Hujan lamat-lamat turun/ mengusap bumi yang sudah/ pulang…/ …Ya, aku lihat bumi sebagai anak/ alam yang patuh/ Gelap lembut menyelimutinya/ Alam bernyanyi dalam koor/ ribuan serangga…/ …Perlahan bumi memejam mata/ dingin merambat, merata/ semua gemuruh lenyap/ semua getar senyap/ Lalu yang tinggal hanya kelam dan aku/ dalam takjub kami termangu.

Adi Armin Magister Filsafat, Dosen Filsafat pada Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin, Makassar
Jumat, 05 September 2003 


Read more ...
Designed By VungTauZ.Com