Breaking News

Trending Template

Maandag 02 Desember 2013

FAKTR-FAKTOR REAKSI ENZIM

FAKTR-FAKTOR REAKSI ENZIM

BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG
Penemuan antibiotika terjadi secara 'tidak sengaja' ketika Alexander Fleming, pada tahun 1928, lupa membersihkan sediaan bakteri pada cawan petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. Pada hari Senin, ketika cawan petri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh di media dan bagian di sekitar kapang 'bersih' dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Karena tertarik dengan kenyataan ini, ia melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kapang tersebut, yang ternyata adalah Penicillium chrysogenum syn. P. notatum (kapang berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab beberapa hari). Ia lalu mendapat hasil positif dalam pengujian pengaruh ekstrak kapang itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstrak itu ia diakui menemukan antibiotik alami pertama: penicillin G.
Penemuan efek antibakteri dari Penicillium sebelumnya sudah diketahui oleh peneliti-peneliti dari Institut Pasteur di Perancis pada akhir abad ke-19 namun hasilnya tidak diakui oleh lembaganya sendiri dan tidak dipublikasi.
  1. TUJUAN dan MANFAAT
Ø  Megetahui macam-macam antibiotika
Ø  Mengetahui cara kerja obat
Ø  Mengetahui dampak penggunaan antibiotika


 
     BAB II
PEMBAHASAN
A.         Pengertian
Antibiotika merupakan senyawa yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup termasuk struktur analognya yang dibuat sintetik yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Antibiotik ini sendiri merupakan kelas obat-obatan yang digunakan dalam mengobati penyakit berjangkit yang disebabkan oleh kuman bakteria. Dan Antibiotik itu sendiri bertindak dengan cara membunuh bakteria (Bakterisid) atau merencat pertumbuhan bakteria (Bakteriostatik) bagi membolehkan sistem ketahanan tubuh memusnahkannya.
B.        Macam-macam antibiotika
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan susunan kimiawinya. Ada enam kelompok antibiotika  dilihat dari target atau sasaran kerjanya(nama contoh diberikan menurut ejaan Inggris karena belum semua nama diindonesiakan atau diragukan pengindonesiaannya):
Ø  Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G;
Ø  Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnya rifampicin, actinomycin D, nalidixic acid;
Ø  Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol, kanamycin, streptomycin, tetracycline, oxytetracycline;
Ø  Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
Ø  Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin, tunicamycin; dan
Ø  Antimetabolit, misalnya azaserine.
C.         Cara  kerja obat
Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
  1. Mengganggu metabolisme sel mikroba
Antimikroba yang termasuk dalam kelompok ini adalah sulfonamid, trimetoprin, asam p-aminosalisilat (PAS), dan Sulfon.
  1. Menghambat sintesis dinding mikroba
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin.
  1. Mengganggu permeabilitas membran sel mikroba
Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah polimiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik, umpamanya antiseptik surface active agents.
  1. Menghambat sintesis protein sel mikroba
Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah golongan aminoglikosid, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, dan kloramfenikol.
  1. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba
Obat yang  termasuk  dalam kelompok ini adalah rifampisin, dan golongan kuinolon.
D.        Dampak Penggunaan Antiobiotik
Penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan. Beberapa dampak terhadap penggunaan antibiotik adalah:
Ø  Melemahnya daya tahan tubuh. Mekanisme kerja antibiotik memang diakui untuk mempercepat matinya sel kuman atau bakteri penyebab penyakit, namun ternyata efek yang ditimbulkan dibalik penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan dapat  membahayakan kesehatan. Salah satunya adalah mempengaruhi sistem imun tubuh. Walaupun penyakit cepat sembuh, namun si pasien juga dapat terserang penyakit yang sama dalam jarak waktu yang relatif singkat.
Ø  Resistensi terhadap antibiotik. Maksudnya adalah bakteri atau kuman sumber penyakit sudah tidak mempan lagi atau kebal terhadap suatu antibiotik, sehingga diperlukan obat antibiotik yang dosisnya lebih tinggi untuk membunuh kuman penyakit tersebut. Tentu saja hal ini cukup mengkhawatirkan bagi kesehatan kita.
E.        Hal yang Diperhatikan dalam Mengkonsumsi Antibiotik
Agar Anda dapat terhindar  dari berbagai  dampak negatif  akibat penggunaan obat-obat antibiotik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah:
Ø  Sebaiknya hindari penggunaan antibiotik pada bayi dan anak-anak, terutama antibiotik kelompok tetrasiklin atau siprofloksasin.
Ø  Tanyakan alasan jika dokter memberikan obat antibiotik, karena untuk penyakit ringan seperti flu atau demam biasa, sebaiknya jangan menggunakan antibiotic
Ø  Menanyakan tentang mekanisme kerja antibiotik, apakah ada resiko atau efek samping terhadap penggunaannya dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Ø  Yang terpenting, Anda harus bijak dalam memilih obat yang tepat untuk Anda dan keluarga.
F.        Jenis-jenis Antibiotik
Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotik, namun umumnya mereka berasal dari beberapa jenis antibiotik saja, sehingga mudah untuk dikelompokkan. Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotik, salah satunya berdasarkan struktur kimianya.
Berdasarkan struktur kimianya, antibiotik dikelompokkan sebagai berikut:
a.       Golongan Aminoglikosida
Diantaranya adalag amikasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilimisin, paromisin, sisomisin, streptomisin, dan tobramisin.
b.      Golongan Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan golongan penisilin .Salah satu contoh dari golongan beta-laktam ini adalah golongan sefalosporin dan golongan sefalosporin ini ada hingga generasi ketiga dan seftriakson merupakan generasi ketiga dari golongan sefalosporin ini.
c.       Golongan Glikopeptida
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin
d.      Golongan Poliketida
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin)
e.       Golongan Polimiksin
sDiantaranya polimiksin dan kolistin.
f.       Golongan Kuinolon (fluorokuinolon)
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
g.      Golongan Streptogram
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristinin.
h.      Golongan Oksazolidinon
Diantaranya linezolid dan AZD2563
i.        Golongan Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.
j.        Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.
Antibiotik dapat pula digolongkan berdasarkan organisme yang dilawan dan jenis infeksi. Berdasarkan keefektifannya dalam melawan jenis bakteri, dapat dibedakan antibiotik yang membidik bakteri gram positif atau gram negatif saja, dan antibiotik yang berspektrum luas, yaitu yang dapat membidik bakteri gram positif dan negatif.



BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Kita telah ketahui bersama bahwa Antibiotika merupakan senyawa yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup termasuk struktur analognya yang dibuat sintetik yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Antibiotik ini sendiri merupakan kelas obat-obatan yang digunakan dalam mengobati penyakit berjangkit yang disebabkan oleh kuman bacteria.
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan susunan kimiawinya.
Penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

blog@indosiar.com
http://sweet_candy.bloggaul.com diakses tgl 05 april 2011

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking

Designed By VungTauZ.Com