Breaking News

Trending Template

Saterdag 30 November 2013

Analisis Laporan kinerja keuangan




ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN  

                    Perhitungan  selisih ( VARIANCE )

Kegiatan terakhir dari proses pengendalian Manajemen adalah menilai kinerja manajer pusat pertanggung jawaban prestasi kejra pada intinya bisa dilihat dari efisien dan efektif tidaknya suatu pusat pertanggung jawaban menjalankan pusat yang menjadi tanggu jawabnya. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi anggarandengan anbggaran yang ditetapkan sebelumnya.
Kegiatan perbandingan tersebut dilakukan oleh unit usaha ataupun juga perusahaaan secara keseluruhandengan menggunakan basis bulanan ( beberapa diantaranya dengan periode kuartalan ). Beberapa perusahaan hanya melaporkan secara sederhana jumlah selisih yang terjadi selama periode tertentu tanpa melaporkan penyabab terjadinya selisih tersebut.
         
          Kerangka kerja untuk melakukan analisis selisih yang terjadi mengunakan ide- ide sebagai berikut  :
Ø Menentukan faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.
Ø Pecah seluruh selisih laba berdasarkan fakto- faktor kunci penyebab tersebut.
Ø Memfokuskan pada pengaruh laba dari selisih yang di sebabkan oleh masing- masing faktor penyebab.
Ø Berusaha menghitung pengaruh yang spesifik dari tiap faktor penyebab dengan hnaya mengubah faktor yang bersangkutan sementara faktor yang lain konstan.
Ø  Menambah kompleksitas secara berurutan, satu lapis pada suatu waktu dimulai dari tiangkatan yang paling umum.
Ø  Menghentikan proses apabila penambahan kompleksitas pada tingkatan tertentu tidak menambah kejelasan mengenai faktor- fakrtor yang mendasari selisih laba secara keseluruhan.

Kinerja yang optimal adalah yang sesuai dengan anggaran. Hampir semua perusahaan membuat analisis bulanan atas perbedaan antara pendapatan dan beban aktual dengan yang dianggarkan untuk setiap unit bisnis dan untuk organisasi keseluruhan (beberapa perusahaan melakukannya per kuartal). Sistem yang efektif mengidentifikasikan varians yang terjadi ke tingkat manajemen terendah. Varians bersifat hierarkis. Varians dimulai dengan kinerja unit bisnis keseluruhan, yang dibagi menjadi varians pendapatan dan varians beban. Varians pendapatan dibagi lebih lanjut menjadi varians volume dan varians harga untuk unit bisnis keseluruhan dan untuk setiap pusat tanggung jawab pemasaran dalam unit tersebut. Varians tersebut dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan area dan distrik penjualan. Varians beban dapat dibagi menjadi beban produksi dan beban lainnya. Beban produksi dapat dibagi lebih lanjut berdasarkan pabrik dan departemen dalam suatu pabrik. Oleh karena itu, perusahaan bisa mengidentifikasikan setiap varians dengan manajer individual yang bertanggung jawab untuk itu.
Karakteristik analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini :

A.       Selisih Pendapatan (Revenue Variance)
Varians pendapatan menjelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan bauran penjualan. Perhitungan tersebut dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif adalah menguntungkan, karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba aktual melebihi laba yang dianggarkan, dengan varians yang negatif adalah tidak menguntungkan.

Pada bagian ini, diuraikan bagaimana menghitung selisih angka jual,selisih volume, dan selisih campuran. Perhitungan dibuat untuk masing-masing lini produk,dan hasil dari lini produk tersebut kemudian dikimpilkan untuk menghitung selisih totalnya. Selisih positif menunjukan laba
(menguntungkan) karena lana sesungguhnya melebihi laba yang dianggarkan, dan selisih negatif menunjukan rugi (tidak menguntungkan).

Ø Selisih Harga Jual ( Selling Price Variance). Selisih harga jual dihitung dengan mengalikan  perbedaan antara harga  sesungguhnya dan hargha standar dengan volume sesungguhnya { (Harga sesungguhnya – Harga Standar) x Volume sesungguhnya }.
Ø Selisih Campuran Dan Volume ( Mix Volume Variance). Seringkali selisih volume dan campuran tidak dsipisahkan. Besarnya selisih campuran dan volume dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
 


Text Box: Selisih campuran dan Volume = ( Volume sesungguhnya – volume dianggarkan) x (kontribusi dianggarkan Per Unit)
 




varian volume diakibatkan dari menjual lebih banyak unit daripada yang dianggarkan. Varians bauran diakibatkan dari menjual proporsi produk yang berbeda dari yang diasumsikan dalam anggaran. Karena setiap produk memperoleh kontribusi per unit yang berbeda, maka penjualan proporsi produk yang berbeda dari yang dianggarkan akan menghasilkan suatu varians. Jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang lebih kaya (contoh, proporsi produk yang lebih tinggi dengan margin kontribusi yang tinggi), laba actual akan lebih tinggi dari yang dianggarkan dan jika unit bisnis tersebut memiliki bauran yang lebih ramping maka laba akan menjadi lebih rendah.

Ø Selisih Campuran (Mix Variance). Selisih campuran untuk masing-masing produk dihitung dengan menggunakan persamaan :
                    
Text Box: Selisih campuran = ( Total Volume Penjualan Sesungguhnya x Proporsi Dianggarkan) – ( Volume Penjualan sesungguhnya)) x Kontribusi yang Dianggarkan Per Unit )                                                                                                                            


Ø selisih Volume ( Volume Variance). Besarnya selisih volume dapat dicari dengan mengurangkan selisih Volume  dan selisih campuran dengan selisih campuran. Perhitungan selisih  volume juga dapat dihitung dengan menggunakan persamaan. 

Text Box: Selisih Volume = (Total Volume Penjualan Sesungguhnya) X (Presentase Ynag Dianggarkan)) – ((Penjualan yang Dianggarkan) x (kontribusi Yang dianggarkan per unit)
 





ANALISIS PENDAPATAN YANG LAIN. Jika tersedia informasi penjualan berdasarkan produk, selisih pendapat dapat dianalisis lebih lanjut berdasarkan produk.
PENETRASI PASAR DAN VOLUME INDUSTRI. Analisis pendapatan diperluas untuk memisahkan selisih volume dan campuran menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan pasang-pasar dan  yang disebabkan oleh perbedaan volume industri. Prinsipnya adalah manajer unit usaha bertanggung jawab terhadap pasang pasar tapi tidak bertanggung jawab terhadap volume industri karena volume industri ini dipemngaruhi ekonomi secara luas
      Persamaan berikut ini digunakan unutk memisahkan pengaruh penetrasi pasar dari volume industri atas selisih volume dan campuran :





Flowchart: Process: Selisih pangsa pasar = { (penjualan sesungguhnya ) –( volume industri ) - ( volume industri) x  penetrasi pasar dianggarkan } x (unit kontribusi dianggarkan )



Text Box: Selisih volume industri = ( volume industri sesungguhnya – volume industri dianggarkan) x penetrasi pasar dianggarkan x unit kontribusi dianggarkan
 









B.       Selisih Biaya ( Expense Variance )
Biaya tetap adalah biaya jumlahnya totalnua tidakl dipengaruh oleh besarnya vcolume penjualan meupun volume produksi. Sesuai dengan biaya ini, maka selisih yang terjadi dihitung dengan cara membandingkan antara biaya tetap menurut anggaran dengan biaya tetap sesunguhnya. 
Biaya Variabel adalah biaya yang berubah secara langsung dan proposional dengan volume. Biaya variabel yang dianggarekan harus disesuaikan dengan volume produksi sesunguhnya.

II.II                  ANALSISI SELISIH DALAM DUNIA PRAKTIK

Memfokuskan Pada Laba Kotor
Banyak perusahaan perubahan harga ataupun faktor lain diharapkan akan membawah perubahan harga jualm, dan tugas manajer pemasaran adalah untuk memperoleh laba kotor yang dianggarkan.  Kebijakan seperti ini kjususnya penting pada periode terjadinya inflasi. Analisis selisih pada sistem seperti itu tidak akan menghasilkan selisih tentang harga jual. Juga akan ada selisih laba ; laba kotor perunit berbeda antar harga jual dan harga pokok produk.
Hal ini dilakukan dengan mensubsitusi laba kotor untuk harga jual dalam persamaan pendapatan. Laba kotor merupakan perbedaan antara harga jual sesungguhnya dengan harga pokok standar. Harga pokok standar hendaknya memasukkan perhitungan tersebut ke harga pokok produksi yang disebabkan oleh perubahan harga bahan baku dan tenaga kerja.  Standar ini,lebih dari sesungguhnya, biaya yang digunakan atas ketidakefisiensi produksi tidak mempengaruhi organisasi pemasaran.

 Standar Evaluasi
Ada tiga jenis standar untuk menilai aktivitas sesungguhnya suatu unit usaha dalam sistem pengendalian manajemen Ialah :
1.  Standar atau anggaran yang ditetapkan sebelumnya. Jika standar atau anggara ini disusun secra hati- hati dan dikoordinasikan dengan baik, maka standar ini sangat bagus. Standar ini merupakan dasar kinerja sesungguhnya yang di pakai pada kebanyakan perusahaan. Jika anggaran tersebut disusun dengan cara tidak hati- hati, cara ini tidak layak menjadi dasar per bandingan.
2.  Standar Historis. Cara merupakan catatan kinerja sesungguhnya pada masa lalu. Kelemahan menndasar dari standar ini ialah :
Ø  Keadaan sekarang mungkin sudah berubah antara dua periode yang di bandingkan .
Ø  Kinerja periode sebelumnya belum tentu dapat diterima.
3.  Standar Eksternal. Standar ini diperoleh dari pusat pertanggung jawaban atau perusahaan lain. Kinerja  dari satu kantor cabang berbeda dengan kinerja kantor cabang lainnya. Jika kondisi pada dua pusat pertanggung jawaban ini sama, perbandingan seperti ini memungkinkan menjadi dasar evaluasi kinerja.
4.  Keterbatasan standar. Selisih antar kinerja sesungguhnya dengan standarnya bermafaat jika standar yang digunakan diperoleh dari standar yang valid.  


FULL-COST SYSTEM 
Jika perusahaan menggunakan biaya penuh Full-cost system, maka maka biaya fariabel maupun biaya tetap dimasukan sebagai biaya elemen persediaan biaya standar perunit. Pada periode tersisa pada persediaan lebih dari mengalirkannya ke harga pokok penjualan. Sebaliknya, jika persediaan menurun selama periode tersebut, lebih banyak biaya overhead tetap dikurangkan pada harga pokok penjualan dari pada jumlah sesungguhnya yang terjadi pada periode tersebut.
Jumlah selisih volume produksi ini harus dihitung di laporkan.selisih ini merupakan perbedaan jumlah yang dianggarkan dengan jumlah sesungguhnya.
BIAYA TEKNIK DAN KEBIJAKAN
Selisih mengutungkan pada biaya teknik biasanya memberikan indikasi kinerja yang baik yakni makin rendah biaya maka lebih baik kenerjanya. Sebaliknya, kinerja pusat biaya kebijakan biasanya dinilai atas dasar kepuasan jika biaya sesungguhnya sama dengan yang dianggarkan.
KETERBATASAN ANALISIS SELISIH
Disampng menerima laporan selisih terhadap anggaran data sesungguhnya, manajer unit usaha tertentu juga menerima informasi dari sumber lainnya.
VARIABEL KUNCI
          Variabel ini merupakan indikator penting atas kesuksesan perusahaan. Yang terpenting adalah informasi atas variabel kunci harus menjadi perhatian utana manajer unit usaha.
SELISIH KAS
Selisih kas ataupun kas kecil merupakan perbedaan yang terjadi antara jumlah kas menurut perhitungan fisik dengan catatan kas yang ada pada rekening bank maupun catatan buku besar kas pada perusahaan.

Terjadinya selisih kas dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut :
 Adanya uang palsu
• Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi penjualan tunai, misalnya kekeliruan saat melakukan pengembalian uang kepada pelanggan
• Adanya penerimaan atau pembayaran yang ada nilai recehannya
• Kesalahan pencatatan yang dilakukan baik pada saat melakukan penerimaan kas maupun pengeluaran kas sehingga harus dilakukan jurnal koreksi
• Sebab-sebab yang sama sekali tidak dapat diketahui

Apabila kas kecil menurut perhitungan fisik lebih besar bila dibandingkan dengan catatan buku besar kas kecil maka hal itu disebut sebagai selisih kas lebih (cash overage) tetapi apabila kas kecil menurut perhitungan fisik lebih kecil dibandingkan menurut catatan buku besar kas kecil maka disebut selisih kas kurang (cash shortage). Jurnal untuk mencatat selisih kas adalah sebagai berikut :

a. Selisih kas lebih (cash overage)
Kas Kecil                                              Rp xxx              -
Selisih kas Kecil                                       -             Rp xxx

b. Selisih kas kurang
Selisih kas Kecil                                 Rp xxx              -
Kas Kecil                                                    -             Rp xxx

Selisih kas kecil lebih dianggap sebagai pendapatan dan selisih kas kecil kurang dianggap sebagai beban atau kerugian. Dalam laporan Laba/Rugi selisih kas lebih akan diinformasikan sebagai pendapatan di luar usaha dan selisih kas kurang akan diinformasikan sebagai beban di luar usaha.

Selisih kas yang terjadi saat terjadinya transaksi namun belum dicatat dalam jurnal maka tidak perlu dibuat jurnal koreksi, tetapi kalau sudah dicatat dalam jurnal atau karena kesalahan pencatatan maka harus dilakukan jurnal koreksi.

Karakteristik sistem pengendalian manajemen pusat biaya teknik berbeda dengan sistem pengendalian manajemen pusat biaya kebijakan, di mana bila ditinjau dari segi:
Penyusunan         anggaran Perbedaan yang paling mencolok, pada pusat biaya teknis, sangat mungkin untuk mengestimasikan jumlah yang benar dari biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu tingkat output, sedangkan pusat biaya kebijakan membuat anggaran yang menjelaskan jumlah yang akan dipakai dengan menentukan tingkat kepentingan pekerjaan atau pekerjaan yang paling diutamakan, tetapi tidak mungkin untuk menentukan dengan tepat tingkat optimum dari biaya. Sedangkan pada pusat biaya teknis, jumlah dolar optimum dari input yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit dari output dapat ditentukan. Pekerjaan diselesaikan oleh pusat biaya kebijakan dipecah menjadi dua kategori umum: berkelanjutan dan spesial. Pekerjaan berkelanjutan telah dilakukan secara konsisten dari tahun dari tahun, seperti penyusunan laporan keuangan oleh kantor controller. Pekerjaan spesial adalah proyek ”one-shot”, contohnya pengembangan dan penginstalan sistem penganggaran keuntungan dalam divisi yang baru diperoleh. Teknik yang sering digunakan manajemen dalam tujuan persiapan anggaran pusat biaya kebijakan, proses formal dalam mengusulkan anggaran untuk menyelesaikan pekerjaan spesifik dan menyarankan pengukuran untuk digunakan dalam penilaian performa. Fungsi perencanaan untuk pusat biaya kebijakan biasanya disediakan dalam satu dari dua cara: incremental budgeting atau zero-base review.

Tipe   pengendalian       keuangan
Pengendalian keuangan dalam pusat biaya kebijakan berbeda sedikit dari yang ada dalam pusat biaya teknis. Tujuan menjadi kompetitif biaya dengan men-set standar dan pengukuran biaya aktual yang bertentangan dengan standar. Perbedaan yang mencolok, tujuan utama dari biaya pusat kebijakan adalah untuk mengendalikan biaya berdasarkan ijin manajer untuk berpartisipasi dalam perencanaan, berbagi dalam diskusi tugas mana yang harus dijalankan, dan apa tingkatan dari usaha yang tepat bagi tiap-tiap bagian. Dalam pusat biaya kebijakan, pengendalian keuangan secara umum dilakukan pada tingkatan perencanaan sebelum biaya muncul.
Pengukuran kinerja
Ukuran kinerja pusat biaya teknik adalah efisiensi (rasio output dengan input), sedangkan ukuran kinerja pada pusat biaya kebijakan adalah kemampuan pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan program-program yang direncanakan dengan batas biaya yang dianggarkan. Pekerjaan utama manajer pusat biaya kebijakan adalah untuk memperoleh output yang diharapkan. Menghabiskan jumlah yang telah dianggarkan untuk melakukan tindakan yang dipertimbangkan akan menghasilkan output yang memuaskan; menghabiskan lebih dari yang harus diperhatikan; menghabiskan lebih sedikit dari yang mungkin menunjukkan bahwa pekerjaan yang direncanakan belum selesai. Dalam pusat kebijakan, laporan pengukuran keuangan bukanlah suatu rata-rata dari penilaian efisiensi manajer. Bila dua tipe pusat pertanggungjawaban tidak dibedakan secara hati-hati, manajemen kemungkinan keliru memperlakukan laporan performa pusat biaya kebijakan sebagai yang ditunjukkan dari efisiensi unit, demikian juga dalam memotivasi keduanya dalam membuat keputusan pengeluaran untuk menghabiskan lebih sedikit dari yang jumlah yang dianggarkan, di mana, sebaliknya akan menurunkan output. Maka tidak bijaksana bila memberi penghargaan kepada eksekutif yang menghabiskan sedikit dari jumlah yang telah dianggarkan. Mengendalikan seluruh pengeluaran dapat dilakukan dengan menerima persetujuan atasan, sebelum anggaran itu melebihi target. Kadang-kadang, persentase tertentu dari kelebihan diijinkan tanpa persetujuan tambahan.

Jangan Lupa Jempolnya/ Like


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking

Designed By VungTauZ.Com