Breaking News

Trending Template

Woensdag 22 Januarie 2014

Abdullah Ibnu Abbas Seorang Sahabat yang Kaya dan Ahli Tafsir

Abdullah Ibnu Abbas
Seorang Sahabat yang Kaya dan Ahli Tafsir

Abdullah ibnu Abbas adalah pemimpin umat, ahli fikih di masa itu, dan imam dalam hal tafsir. Beliau adalah sahabat rasulullah, juga anak laki-laki paman rosulullah, yaitu Abbas bin Abdul Mutholib. Pada waktu ia berumur 15 tahun, rosulullah meninggal dunia.
Beliau orang yang elok rupa, berkulit putih, ganteng, tinggi badannya, gagah, cerah roman mukanya, bagaikan rembulan. Ibnu Abbas adalah shohabat Nabi yang kaya raya tetapi ia bersikap dermawan.
Diriwayatkan bahwa Abu Ayyub Al-Anshori datang kepada Mu'awiyyah, ia melaporkan apa yang menjadi beban hutangnya namun ia tidak mendapatkan seperti apa yang ia inginkan. Kemudian ia pergi ke Bashrah, menuju rumah Ibnu Abbas. Sesampainya disana ia curahkan isi hatinya, "Sungguh saya perlu denganmu sebagaimana engkau perlu kepada Rosulullah, kemudian Ibnu Abbas berkata, 'Berapa tanggungan hutangmu?' Abu Ayyub Al-Anshari menjawab, dua puluh ribu ." Kemudian Ibnu Abbas memberinya empat puluh ribu, dua puluh budak dan lainnya yang ada di rumahnya.
Shahabat Rasulullah yang terkenal banyak ilmunya adalah Abdullah bin Abbas, sehingga beliau dijuluki al-bahr(lautan) karena luas dan banyaknya ilmu. Beliau menguasai dengan baik ilmu fiqih sampai kepada ilmu tafsir al-qur'an. Dan yang paling terkenal dari beliau adalah bidang tafsir.
Keistimewaan yang dimiliki Ibnu Abbas banyak sekali, diantaranya :
  1. Ia pernah didekap Rosulullah seraya beliau mendo'akan kepada Ibnu Abbas :
"Ya Allah, ajarkan kepadanya hikmah, yang dimaksud hikmah adalah
pemahaman terhadap alqur'an."
(HR. at-tirmidzi)
Ibnu Abbas pernah melihat Malaikat Jibril dalam dua kesempatan :
    1. Ibnu Abbas berkata : "Aku bersama bapakku di sisi Rosulullah, dan disamping Rosulullah ada seorang laki-laki yang membisikinya. Maka beliau seakan-akan berpaling dari bapakku. Kemudian kami beranjak dari sisi Rosulullah seraya bapakku berkata : 'Wahai anakku, tahukah engkau kenapa anak laki-laki pamanmu (rosulullah) seperti berpaling (menghindar) dariku? Maka aku menjawab, 'Wahai bapakku sesungguhnya disisi Rosulullah ada seorang laki-laki yang membisikinya. Ibnu Abbas berkata, 'Kemudian kami kembali menghadap Rosullah lantas bapakku berkata, 'Yang Rosulullah, aku berkata kepada Abdullah begini dan begitu, kemudian Abdullah menceritakan kepadaku ada seorang laki-laki di sampingmu yang berbisik-bisik kepadamu. Apakah benar memang ada seseorang di sisimu?. ' Rasulullah balik bertanya, 'apakah engkau melihatnya Ya Abdullah ? ' Kami menjawab, 'Ya'. Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya ia adalah Jibril alaihissalam. Dialah yang menyibukkanku dari kamu sekalian'."
      (HR. Ahmad)
    2. Abbas mengutus Abdullah kepada Rosulullah dalam suatu hajat (keperluan), dan Abdullah menjumpai seorang laki-laki bersama Rosulullah. Maka tatkala ia kembali dan tidak berbicara kepada Rosulullah, maka Rosulullah bersabda, "Engkau melihatnya?" Abdullah menjawab, "Ya," Nabi bersabda, "Ia adalah Jibril. Ingatlah sesungguhnya ia tidak akan mati sehingga hilang pandangannya (buta) dan diberi (didatangkan) ilmu"
      (HR. At-thobroni)
  1. Nabi mendo'akannya dua kali, yaitu pertama memberikan hikmah atau mengajarkan kitab - ketika Rasulullah mendekap dadanya. Kedua mendoakan dengan mengajarkan kepandaian dalam ilmu agama. Yaitu ketika ia melayani Rasulullah dengan mengambil air wudlu. Warqa' bin Umar Al-Yasykari berkata:
"Kami mendengar Ubaidillah bin Abi Yazid menceritakan tentang Ibnu Abbas, bahwa nabi di dalam kamar kecil -dan kami meletakkan air wudhu' untuk beliau, maka tatkala keluar Rosulullah bertanya, "Siapakah yang menyiapkan air wudhu ini ? Mereka menjawab, "Ibnu Abbas," kemudian Nabi mendo'akannya,
" Ya Allah, fahamkanlah(fakihkanlah) ia"
(HR. Muslim)
Ibnu Abbas berkata, "Rosulullah mendo'akan kepadaku agar Allah memberikan kepadaku ilmu hikmah itu dua kali (yang dimaksud hikmah disini adalah ilmu, fiqih qodho' (hukum) dengan adil (dzahir maknanya adalah, pemahaman terhadap alqur'an) (Tirmidzi).
Umar pernah berkata kepada Ibnu Abbas, "Sesungguhnya pada suatu hari kami melihat Rosulullah mendo'akanmu kemudian mengusap kepalamu lantas berdo'a : "Ya Allah, fakihkanlah ia didalam masalah agama dan berilah pengetahuan didalam masalah ta'wil (tafsir)"
Ibnu Abbas wafat di Thoif pada tahun 68H. Di lain riwayat pada tahun 78 H. Pada usia 75 tahun, di lain riwayat dalam usia 81 tahun. Yang mensholati beliau dan yang menjadi imam adalah Muhammad bin Al-Hanifah (Hunaifah), dan beliau juga yang memasukkan kedalam kubur.
Ibnu jubair meriwayatkan, bahwa ibnu Abbas wafat di Thoif. Kami menyaksikan jenazahnya, maka saat itu tiba-tiba kami melihat burung putih datang yang tidak diketahui bentuk wujudnya. Kemudian masuk ke dalam keranda mayat Ibnu Abbas. Kami memandang (keranda itu) dan berfikir apakah burung tersebut akan keluar. Ternyata burung tersebut tidak diketahui keluarnya dari keranda mayat itu. Dan ketika mayat telah dimakamkan tiba-tiba di tepi kuburan Ibnu Abbas terdengar suara bacaan ayat Alqur'an :
"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah kedalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku."
(QS Al-Fajr : 27-30)
Suara itu tidak diketahui siapa pembacanya. Allahu A'lam.


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking

Designed By VungTauZ.Com