STRATEGI MENCETAK SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL
Gemuruhnya dan teriakan
semanggat sumpah pemuda serta jiwa kepahlawan yang ada para pemuda serta
penerus bangsa ini yang masih ada dan
sedang bergema disekitar kita, yang kini menjadi stimulator kita bersama untuk
saling berdiskusi dan saling tukar pendapat yang tidak hanya sekedar
mementingkan diri sendiri dan merugikan pihak yang lainnya dan mempersiapkan berbagai
strategi serta bukan sekedar program hanya hanya untuk sementara namun di
butuhkan gerakan yang akan mengerakkan yang lainnya untuk ikut serta dan merasa
terpanggil untuk menggisi cita- cita leluhur bangsa indonesia yang telah
memproklamirkan kemeerdekaan yang akan memepersiapkan generasi emas yang pada
ualnag tahunnya yang ke 100 atau 1 abad. Dalam mengisi cita- cita kemerdekaan
yang selama ini, secara garis besar bangsa Indonesia telah berjalan telah
melalui beberapa periode yang berbeda. Periode pertama, dikenal dengan istilah
orde lama, perjalannya diwarnai dengan berbagai pergolakan politik yang
berakhir dengan pecahnya gerakan 30 september partai komunis Indonesia (G30S
PKI). Periode kedua, dikenal dengan istilah orde baru, perjalanan di warnai
dengan berbagai keberhasilan program pembangunan yang diimplementasikan berupa
rencana pembangunan lima tahu (REPELITA) dengan program pembangunan jangka panjang
tahap I dan Tahap II (PJPT I dan PJPT II). Dalam mempersiapkan dan mencetak SDM
yang unggul dibutuhkan :
PENDIDIKAN
Pendiikan adalah salah satu wahana dan tempat yang paling
tepat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai bidang, serta
pendidikan juga dapat digunakan untuk menyetarakan kemampuan bangsa terhadap
kemajuan iptek yang telah dicapai Negara maju. Dengan penerapan kurikulum
secara terpadu, pendidikan juga dapat diguanakan membentuk watak, kepribadian
dan semangat patriotme generasi muda. Oleh karena itu, dalam rangka
memberdayakan umat, sector pendidikan telah memeberikan prioritas pemerataan
kesempatan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengelam pendidikan. Pendikan
tidak hanya masuk dala kelas dan menerima berbagai pelajaran, namun harus aktiv
dalam kelas antara siswa / mahasiswa dan Guru / dosen, dan perlunya kesadaran
dalam meningkatkan minat baca dalam kehidupan pendidikan serta masyarakat. .
Proses pendidikan dikatakan bermutu jika memilikisumber
daya manusia, dana, sarana, dan prasarana yang memadai, proses belajar mengajar
yang berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami proses pembelajaran
yang bermakna. Sedangkan produk pendidikan dikatakan baik jika :
- Peserta didik menunjukkan tingkat
penguasaan yang tinggi terhadap tugas- tugas belajar yang ditunjukkan
dengan prestasi akademik
- Peserta didik dapat melakukan sesuatu
yang fungsional untuk kehdidupannya
- Hasil pendiidkan relevan dengan tntutan
lingkungan
.
PENELITIAN,
PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN IPTEK DALAM PEMBANGUNAN
Mengahadapi era globalisasi, peranan IPTEK
semakin menduduki tempat yang strategis dalam menentukan keberhasilan
pembagunan. Besarnya peranan teknologi yang dibuktikan oleh beberapa Negara
maju dalam melakukan kebijakan pembangunannya. Arah kebijaksanaan dalam
pengembangan iptek yang tercantum dalam GBHN 1993 meliputi arahan dalam hal
teknik produksi, teknologi, ilmu pengetahuan terapan, ilmu pengetahuan dasar,
dan kelembangaan iptek. Adapun sasarannya dalam pembangunan bidang iptek selama
PJPT II adalah tercapainya kemampuan nasional dalam pemamfaatan, pengembangan,
dan penguasaan iptek yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejateraan masyarakat
yang berkualitas, maju, mandiri serta sejahtera.
Untuk mewujudkan pembangunan
iptek kini telah dibangun system iptek nasional bahwa koordinasi menteri Negara
riset dan teknologi (MNRT). Menurut sudarwo (1994) tujuan dari pembentukan
system iptek nasional tersebut adalah untuk menggalang hubungan kerjasama
antara pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, masyarakat ilmiah dan
masyarakat lain agar nilai ada pada kegiatan usaha , litbang dan pendidikan.
Program Pemerintah
Melalui program pemerintah
strategi pemberdaya umat juga dilakukan dalam bentuk berbagai program diseluruh
departemen cabinet pembangunan. Untuk merealisasikan program tersebut,
dilakukan secara bertahap, yaitu dengan melibatkan dan menetapkan PEMDA untuk
setiap provinsi. Disamping itu, saat ini sedang dipelajari sektor apa saja yang
memungkingkan untuk diberikan otonomi pada PEMDA dan sektor apa yang perlu
dipusatkan. Swastanisasi berbagai badan usaha milik Negara (BUMN) merupakan
contoh lain dari strategi pemberdayaan umat menuju percetakan SDM unggul.
Dengan dibentuknya BUMN Persero, birokrasi dan arus manajemen indutri menjadi
lebih efektif dan efisien tanpa meninggalkan kebijakan pemerintah yang
menyangkut kepentingan umum.
Pembentukan Dewan
Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI) merupakan salah satu respon
positif pemerintah terhadap amanah rakyat yang telah dituangkan dalam GBHN
tahun 1993 sebagai upaya pemerataan areal pembangunan ekonomi Indonesia. Inpres
Desa Tertinggal (IDT) yang dituangkan dalam Intruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 5 tahun 1993 merupakan sisi lain dari strategi pemerintah untuk
memberdayakan masyrakat terbelakang yang tersebar di berbagai daerah, khususnya
golongan ekonomi lemah. Proses pemberdayaan ini dilakukan dengan cara
mengembangkan orang miskin untuk pembelian sarana dan prasaran produksi.
Organisasi Non Pemerintah
Peran serta organisasi non
pemerintah dalam memberdayakan umat di Indonesia telah berlangsung cukup
lama.baik pada masa sebelum kemerdekaan maupun setelah masa kemerdekaan,
berbgai organisasi non pemerintah telah menujukkan peran serta dalam
mencerdaskan bangsa dan kemampuan masyarakat dalam proses pembangunan. Menrurut
prijono (1996) organisasi non- pemerintah dalam arti sempit meliputi Organisasi
Nirlaba (ONL). Lembaga Pengembangan Sawdaya Masyarakat (LPSM), dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) yang kegiatannya berkaitan dengan proses dan dampak
pembangunan, pengembangan dan perubahan sosial, serta pemberdayaan umap dapat
dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu strategi pendekatan kemanusian, strategi
pengembangan masyarakat, dan strategi pemberdayaan rakyat.
Organisasi non- pemerintah
juga banyak yang berjasa menyelenggarakan bebagai aktivitas pendidikan untuk
meningkatkan kemampuan generasi muda diberbagai disiplin ilmu. Besarnya peran
swasta dalam pendidikan ditunjukkan bahwa seluruh lembaga pendidikan yang
dimiliki oganisasi non- pemerintah jauh lebih besar dibandingkan pemerintah.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking