Muslim
sejati adalah seorang muslim yang menjalankan keislamannya dengan sepenuhnya
dalam seluruh aspek kehidupan, tidak setengah-setengah [QS. Al-Baqarah (2): 208],
dan senantiasa menjaga imannya hingga akhir hayat [QS. Ali-Imran (3): 102].
Keislaman seorang mu'min diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di manapun,
kapanpun, dan dalam posisi (amanah) apapun yang menjadi
tanggungjawabnya. Sehingga, sangat penting untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan
nilai-nilai Islam yang benar dan berkesinambungan, agar seorang muslim memiliki
kepribadian muslim sejati.
Pemimpin
Selama
ini banyak sekali kekeliruan pemahaman tentang arti kepemimpinan. Umumnya orang
melihat pemimpin adalah sebuah keududukan atau sebuah posisi semata. Sehingga
banyak orang berupaya dengan berbagai cara (halal ataupun haram) menjadi
"pemimpin", seperti presiden, direktur, ketua, komandan, pimpinan,
bos, dan berbagai sebutan lainnya. Akibatnya, ada pemimpin yang dicintai, namun
tak sedikit pemimpin yang dibenci.
Secara
umum, pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan mengarahkan orang lain,
memanajemen sistem dan aturan, mengatasi masalah, kreatif, imjinatif,
produktif, dan menjadi panutan untuk diteladani.
Semua
Orang adalah Pemimpin
Ribuan
orang mengharap dirinya menjadi atau sekedar disebut sebagai pemimpin. Mereka
tak pernah merasa bahwa sebenarnya dirinya adalah seorang pemimpin. Saat
seorang anak menjadi ketua kelas, maka dia adalah seorang pemimpin. Ketua RT
pemimpin bagi warganya, guru pemimpin bagi muridnya, bahkan ibu adalah pemimpin
bagi anak-anaknya. Semua orang pemimpin di lingkungannya masing-masing, besar
atau kecil pengikutnya. Lebih utama lagi, manusia adalah pemimpin bagi dirinya
sendiri. Kemampuan seseorang memimpin diri sendiri, akan mengarahkan hidupnya
menjadi benar atau salah.
"Setiap
kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggungjawab terhadap kepemimpinan itu"
HR. Tirmidzi, Abu
Daud, Shahih Bukhari, Shahih Muslim
Pemimpim
adalah Pengaruh
Saat
seseorang memberi nasehat atau sebuah cerita, anda akan mengingatnya, dan itu
adalah sebuah pengaruh. Sedikit atau banyaknya suatu nasehat, cerita, tindakan,
atau perilaku yang mengubah cara berpikir dan hidup anda, maka itu adalah hasil
pengaruh. Sebaliknya, anda pun memberi pengaruh kepada orang lain melalui
sikap, perkataan, dan perbuatan. Baik cara anda dalam hidup, baik pula hasil
yang didapatkan. Buruk cara anda dalam hidup, buruk pula hasil yang akan anda
dapatkan. Hal ini bergantung pada prinsip hidup anda.
Orang
yang memiliki prinsip teguh dalam hidup (positif ataupun negatif) akan
memiliki pengaruh yang kuat, biasanya akan menjadi seorang pemimpin yang besar
(baik ataupun buruk), dan dikenang sepanjang masa. Sejarah membuktikan,
prinsip yang benarlah yang akan menciptakan pemimpin sejati.
"Hendaklah kamu
berpegang pada kebenaran, karena sesunggunya kebenaran itu memimpin pada
kebaikan,
dan kebaikan itu
membawa ke syurga (kebahagiaan). Dan hendaklah seseorang itu bersifat benar dan
memilih kebenaran hingga ia tertulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat
benar, dan hendaklah kamu menjauhi kedustaan, karena sesungguhnya kedustaan itu
memimpin pada kedurhakaan, dan kedurhakaan membawa ke neraka (kehancuran), dan
janganlah seseorang tetap berdusta dan memilih kedustaan
hingga tertulis di
sisi Allah sebagai pendusta" HR. Bukhari, Muslim.
Untuk
itu, setiap muslim haruslah berprinsip teguh dalam Islam, dan berkeyakinan
bahwa ia adalah seorang pemimpin.
"Dan diantara
orang-orang yang Kami ciptakan ada umat (muslim) yang memberi petunjuk*
dengan haq (benar),
dan dengan haq itu mereka menjalankan keadilan" QS. Al-A'raaf (7): 181
" …Sesungguhnya
Aku (Allah Swt) hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi…"
QS. Al-Baqarah (2):
30
"Dan hendaklah
ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang
beruntung"
QS. Ali-Imran (3):
104
Kemanakah
kita (sebagai seorang muslim) seharusnya meniru, mencontoh, dan
mengidolakan sosok pemimpin? Tentu kepada teladan utama manusia, teladan utama
muslim, Rasulullah Muhammad Saw.
"Sesungguhnya
pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah"
QS. Al-Ahzab
(33): 21
Tangga
Kepemimpinan
Setiap pemimpin memiliki pemikiran, kerja, dan tindakan,
dan hal itulah yang akan menjadi nilai bagi derajat seseorang di mata Allah
maupun di mata manusia.
Dan masing-masing manusia memperoleh derajat,
sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tiada lalai akan apa yang manusia
kerjakan" QS. Al-An'aam (6): 132
Kepemimpinan
seseorang akan tercatat dalam sejarah sebagai pemimpin yang dicintai,
dipercaya, mendidik, berkepribadian, dan abadi, atau sebagai pemimpin yang
dibenci dan dilupakan.
§ Pemimpin
yang dicintai: penuh kasih, lemah lembut, penyayang.
"Dan dia
termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar
dan saling berpesan untuk kasih sayang" QS.
Al-Balad (90): 17
§ Pemimpin
yang dipercaya: amanah, jujur, tak berkhianat
"Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah
di muka bumi. Barangsiapa yang ingkar (kafir),
maka keingkarannya menimpa kepada dirinya sendiri.
" QS. Faathir (35): 39
§ Pemimpin
yang mendidik: shaleh, beramal, memberi ilmu
pengetahuan
“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad), dan
orang yang mengakui (kebenaran) itu,
mereka itulah orang-orang yang taqwa” QS. Az-Zumar
(39): 33
§ Pemimpin
yang berkepribadian: teguh pendirian, pemberani
"Jawaban orang yang beriman bila diseru
kepada Allah dan RasulNya, agar (Rasul) mengadili mereka, hanyalah bahwa mereka
berkata: “kami mendengar dan kami taat. Mereka inillah orang-orang yang beruntung"
QS. An-Nuur (24): 51
§ Pemimpin
yang abadi: di kenang sepanjang masa
“Kamu (Muhammad) sungguh memiliki budi pekerti
yang agung”
QS. Al-Kalam (68): 4
Pemimpin
Sejati
Pemimpin sejati
adalah seorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain,
sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat, sehingga dipercaya. Selalu
mendidik dan mengajari orang lain dengan cara baik dan bijaksana. Memiliki
kepribadian yang yang kuat dan konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin
dengan suara hati yang fitrah, yang bersumber dari Allah Swt dan Rasulullah
Saw.
Pemimpin sejati
memiliki akhlak islami, sebagai karakter seorang muslim sejati:
v As-Shiddiq
(kejujuran):
Menghindari dusta,
mengungkapkan yang benar.
v Al-Amanah
(memegang teguh amanah):
Tidak khianat,
disiplin.
v Al-Mas'uliyah
(rasa tanggungjawab):
Menyelesaikan
pekerjaan hingga selesai.
v At-Tawadhu
(rasa rendah hati)
Tidak angkuh bila benar, lapang dada
menerima nasehat bila salah.
v Al-Karam
(sifat pemurah):
Senantiasa menolong, bersedekah
v Asy-Syaja'ah
(sifat pemberani):
Percaya diri, yakin pada kemampuan, optimis.
v Al-Haya'
(sifat malu):
Memahami kekurangan, sopan, santun.
Seorang
pemimpin sejati adalah pemimpin yang baik hubungannya kepada Allah Swt,
Rasulullah Saw, manusia, lingkungan sekitar, dan pribadinya.
"Sembahlah Allah dan jangan kamu mempersekutukanNya
dengan sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, karib kerabat,
anak-anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh,
teman sejawat, ibnu sabil (orang yang dalam perjalanan atau anak yatim yang
tidak diketahui ibu bapaknya), dan hamba sahayamu (orang yang dipekerjakan atau
dalam tanggungjawab).
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri" QS. An-Nisa (4): 36-37
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri" QS. Luqman (31): 18
Lihat Pula:
QS. Al-Baqarah (2): 177. QS. Ali Imran (3): 133-134.
QS.
Al-Mu'minun (23): 1-5.
QS. Al-Mu'minun (23): 8-9. QS. Al-Furqaan (25):
63, 67
JADILAH
PEMIMPIN TERBAIK BAGI DIRIMU,
SEBELUM
MENJADI PEMIMPIN BAGI ORANG LAIN
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking