KONSEP KEPRILAKUAN DARI
PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOCIAL
A. Sikap
Sikap
adalah suatu hal yang mengenai seluruh tenisi tindakan, baik yang menguntungkan
maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi.
Istilah objek dalam sikap digunakan untuk memasukan semua objek yang mengarah
pada reaksi seseorang. Penting di catat bahwa definisi sikap adalah suatu
tendisi atau kecenderunggan dalam menjawab atau merespons, dan bukan dalam
menanggapi diri sendiri. Sikap bukanlah perilaku, tetapi sikap menghadirkan
suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada prilaku. Oleh karena itu sikap
merupakan wahana dalam membimbing perilaku.
Ø Komponen Sikap
Komponen
emosional atau afektif mengacu pada prasaan seseorang yang mengrah pada objek
sikap. Hal positif yang di rasakan meliputi kegemaran, rasa hormat atau
pengenalan terhadap jiwa orang lain. Perasaan negatif
meliputi rasa tidak suka, takut, atau
rasa jijik
Ø Fungsi sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama : pemahaman, kebutuhan
akan kepuasan, ego yang defensif dan ungkapan nilai. Sikap juga berfungsi sebagai
suatu hal yang bermanfaat atau pemuasan kebutuhan.
B. Beberapa Teori Terkait Dengan Sikap
Ø Teori perubahan sikap
Teori perubahan sikap dapat membantu mempredeksikan
pendekatan yang paling efektif. Sikap mungkin dapat berubah sebagai hasil
pendekatan dan keadaan dan perlu diingat bahwa sikap dapat berubah tanpa
dibentuk.
Ø Teori penguatan dan tanggapan stimulus
Teori penguatan dan tanggapan stimulus dari perubahan
sikap berfokus pada bagaiamana orang menaggapi rangsangan tertentu. Tanggapan
sepertinya diulangi jika tanggapan tersebut dihargai dan dikuatkan.
Ø Teori pertimbangan sosial
Teori pertimbanggan sosial ini merupakan suatu hasil dari
perubahan mengenai bagaimana orang- orang merasa menjadi suatu objek dan
bukannya hasil perubahan dalam mempercayai suatu objek. Teori ini menjelaskan
manusia dapat menciptakan perubahan dalam sikap individu jika manusia tersebut
mau memahami stuktur yang menyangkut sikap orang lain dalam membuat pendekatan
setidaknya untuk dapat mengubah ancaman.
Ø Konsisten dan
teori perslisihan
Teori ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang
masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang- orang yang dibuat
untuk menyadari inkonsitensi antara sikap dan perilaku mereka, sehingga merak
termotivasi untuk menggoreksi inkonsitensi tersebut dengan mengubah sikap
maupun perilakunya kearah yang lebih baik.
Ø Teori disonasi kognitif
Pada tahun 1950-an, Leon Festinger mengemukakan teori Disonasi
Kognitif. Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonasi
kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi yang di persebsikan oleh seseorang
dua atau lebih sikapnya, atau terhadap perilaku dengan sikapnya.
Ø Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap orang-orang mengembangkan
sikap berdasarkan pada bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan
perilaku mereka sendiri. Dengan kata lain teori ini mengusulkan fakta bahwa
sikap tidak menentukan perilaku,tetapi sikap itu di bentuk setelah perilaku
terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku.
Ø Teori Motivasi Dan Aplikasinya
Mengarahkan dan memotivasi orang lain adalah pekerjaan
para manajer. Hal ini sangat penting karena arti manajer, sebagaimana sering
didefinisikan oleh banyak buku manajemen, adalah menyelesaikan sesuatu melalui
orang lain (getting things done through
other people).
Ø Teori Motivasi Awal
Tahun 1950-an merupakan kurun waktu yang berhasil dalam
mengembangkan konsep-konsep motivasi. Tiga teori spesifik dirumuskan selama
kurun waktu ini meskipun tiga teori tersebut telah diserang dengan keras dan
saat ini validitasnya dipertanyakan.
Ø Teori
Kebutuhan dan kepuasan
Maslow mengmbangkan suatu bentuk teori kelas. Teorinya
menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat
mempengaruhi perilak mereka. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan ini ke dalam
beberapa kelompok yang pengaruhnya berbeda-beda.
Ø Teori X dan Teori Y
Teori ini dikemukakan oleh Dauglas McGregor. Pandanganya
mengenai manusia menyimpulkan bahwa manusia memiliki dasar negatif yang diberi
tanda sebagai teori X, dan yang lain positif, yang ditandai dengan teori Y.
Ø Teori Kebutuhan McClelland
Teori ini di gunakan untuk menjawab permasalahan yang
berhubungan dengan teori kebutuhan dan kepuasan, yang awalnya di kembangkanoleh
McClelland pad awal tahun 1990-an. Juga mempunyai suatu faktor-faktor hierarki
yang memotivasi perilaku.
Ø Teori Dua Feaktor
Pad pertengahan tahun 1990-an, Herzberg mengajukan suatu
teori motifasi yang dibagi ke dalam beberapa faktor. Teori berpengruh terhadap
kedua jenis perilku. Asumsi terpenting dari teori Herzberg adlah faktor yang
mempunyai pengaruh positif dalm motivasi dan menjadi bahan perbandingan yang
menyenangakan terhadap seluruh pengaruh negatif.
Ø Teori Keadilan
Teori keadilan dipublikasikan pertama sekali oleh adam
pada tahun 1963-an dalam teori keadialan, kunci ketidakpuasan terhadap
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu adalah jika orang tersebut membandingkanya
dengan lingkungn yang lainya.
Ø Teori ERG
Teori dari Clayton Alderfer ini juga menganggap kebutuhan
manusia tersusun dalam suatu hierarki kebutuhan. Maslow mengatakan bahwa orang
cinderung meningkat hierarki kebutuhanya sejalan dengan terpuaskannyakebutuhan
sebelumnya.
Ø Teori Harapan
Teori harapan mungkin telah banyak digunakan oleh para
peniliti akutansi. Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurt Levin
dan Edwar Toman. Dasar teori ini mempunyai sejarah yang panjang, tetapi menjadi
kenal dalam akutansi setelah diperkenalkan oleh Ronen dan Livingstone (1975),
kemudian secara komprehensif dan sistematik dirumuskan oleh Victor Vroom.
Ø Teori Penguatan
Teori ini mengumukakan prilaku merupakan fungsi dari
akibat yang berkaitan dengan perilaku tersebut. Teri penguatan memiliki konsep
dasar berikut : Pusat perhatian, Kontinjensi penguatan, dan Semakin pendek
interfal waktu antra tanggapan.
Ø Teori Penetapan Tujuan
Teori ini menguraikan hubungan antra tujuan yang
ditetapkan dan prestasi kerja konsep dasar teori ini ialah karyawan yang memahami tujuan (apa yang di harapkan organisasi
terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
Ø Teori Atribusi
Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang
menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan,atau sebab perilakunya. Teori ini
dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang
ditentukan oleh kombinasi antar kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang.
Ø Peran-peran Penentu Distribusi
Dalam mencoba menentukan apakah penyebab prilaku secara
internal atau eksternal,kita mempercaykan pada tiga peran perilaku : Perbedan (distincetiveness), Konsenus (consensus) dan Konsistensi (consistency.)
Ø Teori Agensi
Riset akutansi keperilakuan yang menggunakan teori agansi
mendasarkan pemikiranya atas perbeaan informasi antar atasan dan bawahan,
antara kantor pusat dan kantor cabang, atau adanya asimetri informasi yang
memengaruhi penggunaan sistem akutansi.
Ø Pendekatan Dyadic
Pendekatan ini menyatakan ada dua pihak ialah atasan dan
bawahan yang berperan dalam proses evaluasi kinerja.
C. Persepsi
Ø Ransangan
Pisik fersus Kecenderungan Individu
Orang-orang merasakan dunia ini berbeda karena perepsesi
bergantung pada ransangn fisik dan kecenderungan individu tersebut. Ransangan
fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan seperti penglihan dan
sentuhan. Kecenderungn individu meiputi alasan, kebutuhan, sikap, pelejaran
dari masa lalu dan harapan.
Ø Pilihan,
Organisasi, dan Penafsiran Ransangan
Manusia hanya mampu merasakan sesuatu yang kecil dan
membagi semua ransangan tersebut kearah yang diarahkan olhnya. Dengan demikian
manusia bisa measa bimbang atau tidak bimbang dalam memilih presepsinya.
D. Nilai
Ø Arti penting nilai
Nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar
untuk memahami sikap serta motivasi dan karena nilai mempengaruhi presepsi
manusia.
E. Pembelajaran
Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi,
pengalaman dan pengulangan dalm merespon situasi.
Ø Pembelajaran sosial
Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu
perpanjangan dari pengondisian operant, dimana teori tersebut mengendalikan
perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi.
F. Kepribadian
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi
dalam diri seseorang yang menentukn dan mencerminkan bagaimana orang tersebut
merespon lingkunganya.
G. Emosi
Emosi merupakan reaksi terhadap satu objek, dan akhirnya
tidak bertahan ciri kepribadian. Penilitian telah mengidentifiksi enam komponen
emosi secara universal yaitu :
1.
Kemarahan
2.
Ketakutan
3.
Kesedihan
4.
Kebahagiaan
5.
Rasa jijik
6.
kaget