Breaking News

Trending Template

Maandag 03 Junie 2013

KONSEP KEPRILAKUAN DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOCIAL



KONSEP KEPRILAKUAN DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOCIAL
A.  Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mengenai seluruh tenisi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap digunakan untuk memasukan semua objek yang mengarah pada reaksi seseorang. Penting di catat bahwa definisi sikap adalah suatu tendisi atau kecenderunggan dalam menjawab atau merespons, dan bukan dalam menanggapi diri sendiri. Sikap bukanlah perilaku, tetapi sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada prilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku. 
Ø  Komponen Sikap  
Komponen emosional atau afektif mengacu pada prasaan seseorang yang mengrah pada objek sikap. Hal positif yang di rasakan meliputi kegemaran, rasa hormat atau pengenalan terhadap jiwa orang lain. Perasaan negatif meliputi rasa tidak suka, takut, atau rasa jijik
Ø  Fungsi sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama : pemahaman, kebutuhan akan kepuasan, ego yang defensif dan ungkapan nilai. Sikap juga berfungsi sebagai suatu hal yang bermanfaat atau pemuasan kebutuhan.

B.   Beberapa Teori Terkait Dengan Sikap
Ø  Teori perubahan  sikap
Teori perubahan sikap dapat membantu mempredeksikan pendekatan yang paling efektif. Sikap mungkin dapat berubah sebagai hasil pendekatan dan keadaan dan perlu diingat bahwa sikap dapat berubah tanpa dibentuk.
Ø  Teori penguatan dan tanggapan stimulus
Teori penguatan dan tanggapan stimulus dari perubahan sikap berfokus pada bagaiamana orang menaggapi rangsangan tertentu. Tanggapan sepertinya diulangi jika tanggapan tersebut dihargai dan dikuatkan.
Ø  Teori pertimbangan sosial
Teori pertimbanggan sosial ini merupakan suatu hasil dari perubahan mengenai bagaimana orang- orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam mempercayai suatu objek. Teori ini menjelaskan manusia dapat menciptakan perubahan dalam sikap individu jika manusia tersebut mau memahami stuktur yang menyangkut sikap orang lain dalam membuat pendekatan setidaknya untuk dapat mengubah ancaman.
Ø      Konsisten dan teori perslisihan
Teori ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang- orang yang dibuat untuk menyadari inkonsitensi antara sikap dan perilaku mereka, sehingga merak termotivasi untuk menggoreksi inkonsitensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya kearah yang lebih baik.
Ø     Teori disonasi kognitif
Pada tahun 1950-an, Leon Festinger mengemukakan teori Disonasi Kognitif. Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonasi kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi yang di persebsikan oleh seseorang dua atau lebih sikapnya, atau terhadap perilaku dengan sikapnya.
Ø  Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan pada bagaimana mereka mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri. Dengan kata lain teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak menentukan perilaku,tetapi sikap itu di bentuk setelah perilaku terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku.
Ø  Teori Motivasi Dan Aplikasinya
Mengarahkan dan memotivasi orang lain adalah pekerjaan para manajer. Hal ini sangat penting karena arti manajer, sebagaimana sering didefinisikan oleh banyak buku manajemen, adalah menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (getting things done through other people).   
Ø  Teori Motivasi Awal
Tahun 1950-an merupakan kurun waktu yang berhasil dalam mengembangkan konsep-konsep motivasi. Tiga teori spesifik dirumuskan selama kurun waktu ini meskipun tiga teori tersebut telah diserang dengan keras dan saat ini validitasnya dipertanyakan.
Ø   Teori Kebutuhan dan kepuasan
Maslow mengmbangkan suatu bentuk teori kelas. Teorinya menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilak mereka. Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan ini ke dalam beberapa kelompok yang pengaruhnya berbeda-beda.
Ø  Teori X dan Teori Y
Teori ini dikemukakan oleh Dauglas McGregor. Pandanganya mengenai manusia menyimpulkan bahwa manusia memiliki dasar negatif yang diberi tanda sebagai teori X, dan yang lain positif, yang ditandai dengan teori Y.
Ø  Teori Kebutuhan McClelland
Teori ini di gunakan untuk menjawab permasalahan yang berhubungan dengan teori kebutuhan dan kepuasan, yang awalnya di kembangkanoleh McClelland pad awal tahun 1990-an. Juga mempunyai suatu faktor-faktor hierarki yang memotivasi perilaku.
Ø  Teori Dua Feaktor
Pad pertengahan tahun 1990-an, Herzberg mengajukan suatu teori motifasi yang dibagi ke dalam beberapa faktor. Teori berpengruh terhadap kedua jenis perilku. Asumsi terpenting dari teori Herzberg adlah faktor yang mempunyai pengaruh positif dalm motivasi dan menjadi bahan perbandingan yang menyenangakan terhadap seluruh pengaruh negatif.
Ø  Teori Keadilan
Teori keadilan dipublikasikan pertama sekali oleh adam pada tahun 1963-an dalam teori keadialan, kunci ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu adalah jika orang tersebut membandingkanya dengan lingkungn yang lainya.
Ø  Teori ERG
Teori dari Clayton Alderfer ini juga menganggap kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki kebutuhan. Maslow mengatakan bahwa orang cinderung meningkat hierarki kebutuhanya sejalan dengan terpuaskannyakebutuhan sebelumnya.
Ø  Teori Harapan
Teori harapan mungkin telah banyak digunakan oleh para peniliti akutansi. Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurt Levin dan Edwar Toman. Dasar teori ini mempunyai sejarah yang panjang, tetapi menjadi kenal dalam akutansi setelah diperkenalkan oleh Ronen dan Livingstone (1975), kemudian secara komprehensif dan sistematik dirumuskan oleh Victor Vroom.
Ø  Teori Penguatan
Teori ini mengumukakan prilaku merupakan fungsi dari akibat yang berkaitan dengan perilaku tersebut. Teri penguatan memiliki konsep dasar berikut : Pusat perhatian, Kontinjensi penguatan, dan Semakin pendek interfal waktu antra tanggapan.
Ø  Teori Penetapan Tujuan
Teori ini menguraikan hubungan antra tujuan yang ditetapkan dan prestasi kerja konsep dasar teori ini ialah karyawan yang memahami tujuan (apa yang di harapkan organisasi terhadapnya) akan terpengaruh perilaku kerjanya.
Ø   Teori Atribusi
Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan,atau sebab perilakunya. Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antar kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.
Ø  Peran-peran Penentu Distribusi
Dalam mencoba menentukan apakah penyebab prilaku secara internal atau eksternal,kita mempercaykan pada tiga peran perilaku : Perbedan (distincetiveness), Konsenus (consensus) dan Konsistensi (consistency.)
Ø  Teori Agensi
Riset akutansi keperilakuan yang menggunakan teori agansi mendasarkan pemikiranya atas perbeaan informasi antar atasan dan bawahan, antara kantor pusat dan kantor cabang, atau adanya asimetri informasi yang memengaruhi penggunaan sistem akutansi.
Ø  Pendekatan Dyadic
Pendekatan ini menyatakan ada dua pihak ialah atasan dan bawahan yang berperan dalam proses evaluasi kinerja.
C.  Persepsi
Ø   Ransangan Pisik fersus Kecenderungan Individu
Orang-orang merasakan dunia ini berbeda karena perepsesi bergantung pada ransangn fisik dan kecenderungan individu tersebut. Ransangan fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan seperti penglihan dan sentuhan. Kecenderungn individu meiputi alasan, kebutuhan, sikap, pelejaran dari masa lalu dan harapan.
Ø   Pilihan, Organisasi, dan Penafsiran Ransangan
Manusia hanya mampu merasakan sesuatu yang kecil dan membagi semua ransangan tersebut kearah yang diarahkan olhnya. Dengan demikian manusia bisa measa bimbang atau tidak bimbang dalam memilih presepsinya.
D.   Nilai
Ø  Arti penting nilai
Nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi dan karena nilai mempengaruhi presepsi manusia.
E.   Pembelajaran
Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman dan pengulangan dalm merespon situasi.
Ø  Pembelajaran sosial
Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu perpanjangan dari pengondisian operant, dimana teori tersebut mengendalikan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi.
F.  Kepribadian
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang menentukn dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespon lingkunganya.
G.  Emosi
Emosi merupakan reaksi terhadap satu objek, dan akhirnya tidak bertahan ciri kepribadian. Penilitian telah mengidentifiksi enam komponen emosi secara universal yaitu :
1.    Kemarahan
2.    Ketakutan
3.    Kesedihan
4.    Kebahagiaan
5.    Rasa jijik
6.    kaget

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking

Designed By VungTauZ.Com