Breaking News

Trending Template

Maandag 03 Junie 2013

SEJARAH & PEMIKIRAN AKUNTANSI



 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Menurut islam, hidup dan kehidupan manusia di dunia adalah bagian kecil dari perjalanan panjangnya menuju Allah. Kehidupan manusia, setelah diciptakan oleh Allah, dimulai dari alam roh dan dilanjutkan di alam rahim ibu. Manusia kemudian lahir dan mulai hidup serta berkehidupan di alam dunia, sampai dia meninggal. Namun demikian, kematian bukanlah akhir perjalanan manusia, tetapi awal perjalanannya di alm kubur, yang kemudian akn dilanjutkan di alam akhirat, dank arena itu, nasib seseorang di akhirat nanti sangat bergantung pada apa yang dikerjakannya di dunia. Apabila dia menginginkan kehidupan yang baik di akhirat maka dia harus menjalani kehidupan di dunia ini sesuai dengan tuntunan Allah serta selalu berusah agar hari esoknya menjadi lebih baik.
            Manusia adalah makhluk yang dimuliakan Allah SWT karena mempunyai roh dan keistimewaan berupa akal serta diberi tugas oleh Allah SWT untuk menjalankan peran sebagai khalifah/wakil Allah di bumi untuk mengatur alam dan seisinya, sesuai ketentuan Allah SWT.
            Ketentuan Allah SWT tersebut merupakan suatu sistem hidup yang lengkap dan komprehensif. Islam tidak hanya mengatur hubungan dan interaksi antara manusia dengan Allah yang terlihat melalui ibadah ritual seperti anggapan banyak orang saat ini, namun juga mengatur hubungan antara-dan interaksi sesame manusia, serta hubungan dan interaksi antara manusia dengan makhluk lain termasuk dengan alam dan lingkungan melalui aturan muamallah, dan dengan dirinya sendiri. Islam tidak memisahkan ekonomi dan agama, politik dengan agama atau pun urusan dunia lainnya dengan agama.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang kami paparkan di atas maka dapat dibuatkan rumusan masalah, antara lain sebagai berikut:
1.        Bagaimana perkembangan Akuntansi Awal….?
2.        Bagaimana Zaman awal perkembangan Islam…?
BAB II
PEMBAHASAN
1.1       Perkembangan Awal Akuntansi
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.  Pada awalnya akuntansi merupakan bagian ilmu pasti, yaitu bagian dari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hokum alam dan perhitungan  yang bersifaf memiliki kebenaran absolut. Perubahan ilmu akuntansi dari bagian ilmu pasti menjadi ilmu social lebih di sebabkab oleh factor- factor perubahan dalam masyarakat yang semula dianggap sebagai sesuatu yang konstan , misalnya transaksi usaha  yang di pengaruhi oleh budaya dan tradisi serta kebiasaan dalam masyrakat. Oleh karna sebab iti akuntansi masi berada ditengah-tengah pembagian ilmu pengetahuan tersebut hingga kini. Bahkan pemikiran mayoritas akutansi masih menitikberatkan pada pemikiran positif melalui penggunaan data empiris dengan pengolahan yang bersifat matematis.
          Akutansi yang kita kenal sekarang di klaim berkembang dari peradaban barat (sejak paciolli), padahal apabila di lihat secara mendalam dari proses lahir dan perkambangannya, terlihat jelas pengaruh keadaan masyarakat atau peradaban sebelumnya baik Yunani maupun Arab Islam.

2.1    Sejarah akuntansi
Akutansi merupakan slah satu profesi tertua di dunia. Dari sejak jaman prasejarah, keluurga memiliki perhitungan tersendiri untuk mencatat makanan dan pakaian yang harus meereka persiapakan dan mereka gunakan pada saat musim dingin.
Walupun akutansi sudah ad sejak zaman prasejarah, saat ini kita hanya mengenal Luca Paciolli sebagai bapak akutansi moderen. Paciolli, seorang olmuan dan pengajar di bebrapa universitas yang lahir di tuscany- Italia paa tahun 1445, merupakan orang yang di anggap menemukan persamaan akutansi untuk pertama kali padatahun 1494 dengan bukunya : Summa de arithmetica geometria et proportionalita (A Review of arithmetica, geometry and proportions), dalam buku tersebut, beliau menerangkan mengenai double entry book keeping sebagai dasar perhitungan akuntansi modern, bahkan juga hampir seluruh kegiatan rutin akuntansi yang kita kenal saat ini seperti penggunaan jurnal, buku besar (ledger) dan memoradung.
Sebenarnya, Luca Paciolli bukanlah orang yang menemukan double entry book keeping system, mengingat sistem tersebut telah di lakukan sejak adanya perdagangan antara fenice dan genoa pada awal abat ke-13 M setelah terbukanya jalur perdagangan antara timur tengah dan kawasan mediterania. Bahkan, pada tahun 1340 bendahara kota massri telah melakukan pencatatan dalam bentuk double entry.   
3.1      Perkembangan Akutansi Syariah
Ø  Zaman Awal Perkembangan Islam
Pendeklarasian negara islam di Madinah (tahun 622 M atau bertepatan dengan tahun 1 H) di dasari oleh konsep bahwa seluruh muslim adalah bersaudara tanpa memandang ras, warna kulit dan golongan, sehingga seluruh kegiatan kenegaraan di lakkan secara bersama dan gotong royong di kalangan para muslim. Hal ini di mungkinkan karena yang baru saja berdiri tersebut hampir tidak memiliki pemasukan atau pengeluaran. Muhammad Rasullulah SAW bertindak sebagai seorang kepala negara yang juga merangkap sebagai Ketua Mahkama Agung, Mufyi Besar, dan Panglima Perang Tertinggi juga penanggung jawab administrasi negara.
Telah menjadi tradisi, bahwa bangsa Arab melakukan 2 kali perjalanan khalifah perdagangan, yaitu musim dingin dengan tujuan perdagangan ke Yaman dna musim panas dengan tujuan ke As-Syam (sekarang Syria, Lebanon, Jordania, Palestina dan Israel).
Dalam perkembangan selanjudnya, ketika ada kewajiban zakat dan ‘ushr (pajak pertanian dari muslim), dan perluasan wilayah sehingga dikenal adanya jizyah (pajak perlindungan dari nonmuslim) dan kharaj ( pajak hasil pertanian dari non muslim), maka Rasullulah mensirikan baitul Maal pada awal abad ke-7.
Ø  Zaman Empat Khalifah
Pada pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan Baitul Maal masih sangat sederhana di mana peneriamaan dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak pernah ada sisa.
Perubahan sistem administrasi yang sangat signifikan di era kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab dengan memperkenalkan istilah Diwan oleh Sa’ad bin Abi Waqqas (636 M).
Khalifah Umar bin Khatab menunjuk beberapa orang pengelola dan pencatat dari persia yang mengawasi pmbukuan Baitul Maal. Pendirian diwan berasal dari usulan Homozan-seorang tahanan Persia dan menriama islam-dengan menjelaskan sistem administrasi yang dilakukan oleh Raja Sasania.
Hal ini kembali menunjukan bahwa akuntansi dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai akibat deri hubungan antara masyarakat. Selain itu juga Baitul Maal juga sudah tidak terpusat lagi di Madinah tetapi juga di daerah-daerah taklukan islam.
Fungsi akuntansi telah di lakukan oleh berbagai pihak dalam islam seperti: Al-Amel,Mubashor, Al-Kateb, namun yang paling terkenal adalah Al-Kateb yang menunjukan orang yang bertanggung jawab untuk meniliskan dan mencatat informasi baik keuangan maupun non keuangan. Sedangkan khusus akuntan di kenal juga dengan nama Muhasabah/muhtasib yang menunjukan orang yang bertanggung jawab melakukan perhitungan.
Muhtasib adalah orang yang bertanggung jawab atas lembaga Al Hisba. Muhtasib bisa juga menyangkut pengawasan pasar yang bertanggung jawab tidak hanya masalah ibadah. Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa muhtasib adalah kewajiban publik. Muhtasib ini beretugas menjalaskan bagai mna tindakan yang tidak pantas dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan. Al-Hisba tidak bertanggung jawab kepada eksekutif.
Muhtasib memiliki kekuasaan yang luas, termasuk pengawasan harta, kepentingan sosial, pelaksanaan ibadah pribadi, dan pemeriksaan transaksi bisnis. Akram Khan memberikan 3 (tiga) kawajiban muhtasib, yaitu:
1.      Pelaksanaan hak Allah termasuk kegiatan ibadah: semua jenis shalat, pemiliharan masjid.
2.      Pelaksanaan hak-hak masyarakat: kebenaran timbangan, kejujuran bisnis.
3.      Palaksanaan yang berkaitan dengan kebudayaan: menjaga kebersihan jalan, lampu jalan, bangunan yang mengganggu masyarakat dan sebagainya.
Pada zaman khalifah sudah di kenal Keuangan Negara. Kedaulatan Islam telah memiliki departemen-departemen atau di sebut dengan diwan, ada Diwan Pengeluaran (Diwan An-nafkat) , Militer (Diwan Al jayash), pengawasan, pemungutan hasil dan sebagainya. Diwan Pengawasan Keuangan disebut Diwan al Kharaj yang bertugas mengawais semua yang berhubungan dengan penghasilan. Pada zaman Khalifah Mansur di kenal  Khitabat al Rasul was sir, yang memilihara pencatat rahasia. Untuk menjamin dilaksanakanya hukum maka di bentuk Shahib Al Shurta.
Ø  Di sisi lain ada juga fungsi lain muhtasib dalam bidang pelayanan umum (public services) misalnya pemeriksaan kesehatan, suplai air, memastikan orang mislinmendapat tunjangan, bangunan yangmau roboh, memeriksa kelayakan pembangunan rumah, ketidaknyamanan dan keamanan berlalu lintas, jalan kaki manjaga keamanna dan kebersihan pasar. Dari berbagai fungsi shahib al shurta dan muhtasib ini dapat disimpulkan bahwa fungsi utamanya adalah untuk mencegah pelanggaran terhaadap hukum baik hukum sipil maupun hukum agama. Jadi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi islam adlah menyangkut semua praktik kehidupannya lebih luas tidak hanya menyangkut praktik ekonomi dan bisnis sebagaimana dalam sistem kapitalis.
4.1    Sekilas Prosedur Dan Istilah Yang Digunakan

 Dari uraian diatas diketahui bahwa pelaksanaan akuntansi pada negara islam terjadi terutama adanya dorongan kewajiban zakat, yang harus dikelola dengan baik melalui baitul maal. Dokumentasi yang pertama kali dilakukan oleh AL-Mazenderany (1363 M) mengenai praktik akuntansi pemerintahan yang dilakukan selama Dinasti Khan II pada buku Risalah Falakiyah Kitabus Siyakat. Namun, dokumentasi yang baik mengenai sistem akuntansi negara islam tersebut pertama kali dilakukan oleh Al-Khawarizmy pada tahun 976 M.
Ada tujuh hal khusus dalam sistem akuntansi yang dijalankan oleh negara Islam sebagaimana dijelaskan oleh Al-Khawarizmy dan Al-Mazendary (Zaid,1999), yaitu :
1.      Sistem akuntansi untuk kebutuhan hidup, sistem ini dibawah koordinasi seorang manajer
2.      Sistem akuntansi untuk ktem akuntansi unruk proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah
3.      Sistem akuntansi untuk pertanian merupakan sistem yang berbasis non-moneter
4.      Sistem akuntansi gudang merupakan sistem untuk mencatat pembelian barang negara
5.      Sistem akuntansi mata uang, sistem ini telah dilakukan oleh negara islam sebelum abad ke 14 M
6.      Sistem akuntansi peternakan merupakan sistem untuk mencatat seluruh binatang ternak
7.      Sistem akuntansi perbendaharaan merupakan sistem untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran harian negara baik dalam nilai atau barang

Pencatatan dalam negara islam telah memiliki prosedur yang wajib diikuti, serta pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan atas aktivitas dan menemukan surplus dan defisit atas pencatatan yang tidak seimbang. Jika ditemukan kesalahan maka orang yang bertanggung jawab harus menggantinya. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengendalaian internal, penerapan prosedur audit serta akuntansi berbasis pertanggungjawaban sendiri dimana allah mengetahui seluruh pikiran dan perbuatan semua makhluk-Nya. Prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1.      Transaksi harus dicatat setelah terjadi
2.      Transaksi harus dikelompokkan berdasarkan jenisnya (nature)
3.      Penerimaan akan dicatat di sisi sebelah kanan dan pengeluaran akan dicatat  di sebelah iri
4.      Pembayaran harus dicatat dan diberikan penjelasan yang memadai di sisi kiri halaman
5.      Pencatatan transaksi harus dilakukan dan dijelaskan secara hati-hati
6.      Tidak diberikan jarak penulisan di sisi sebelah kiri, da harus diberi garis penutup
7.      Koreksi atas transaksi yang telah dicatat tidak boleh dengan cara menghapus atau menulis ulang
8.      Jika akun telah ditutup, maka kana diberi tanda tentang hal tersebut
9.      Seluruh transaksi yang dicatat di buku jurnal akan dipindahkan pada buku khusu berdasarkan pengelompokan transaksi
10.  Orang yang melakukan pencatatan untuk pengelompokan berbeda dengan orang yang melakukan pencatatan harian
11.  Saldo diperoleh dari selisih
12.  Laporan harus disusun setiap bulan dan setiap tahun
13.  Pada setiap akhir tahun, laporan yang disampaikan oleh Al Kateb harus menjelaskan seluruh informasi secara detail barang dan dana yang berada dibawah wewenangya
14.  Laporan tahunan yang disusun AL Kateb akan diperiksa dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan akan disimpan di Diwan Pusat

Dihubungkan dengan prosedur tersebut, terdapat beberapa istila sebagai berikut.
1.      Al-Jaridah merupakan buku untuk mencatat transaksi yang dalam bahasa arab berarti koran atau jurnal
2.      Daftar Al Yaumiyah (Buku Harian/dalam bahsa Persia dikenal dengan nama : Ruznamah)
3.      Al-Ruznamadj atau buku harian yaitu melakukan pencatatan untuk pembayaran penerimaan setiap hari
4.      Al-Khatma merupakan laporan pendapatan dan pengeluaran perbulan
5.      Al-Khatma Al-Djami`a merupakan laporan tahunan
6.      Al-Taridj merupakan tambahan catatan untuk menunjukkan kategori secara keseluruhan
7.      Al-Arida merupakan 3 kolom jurnal yang totalnya terdapat di kolom ketiga
8.      Al-Bara`a merupakan penerimaan pembayaran dari pembayar pajak
9.      Al-Muwafaka wal-djama`a merupakan akuntansi yang kompherensif disajikan oleh `amil
5.1    Hubungan Akuntansi Modern Dan Akuntansi Islam

Perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk sistem pencatatan pada zaman dinasti Abbasiah (750-1258 M) sudah sedemikian maju, sementara pada kurun waktu yang hampir bersamaan, Eropa masih berad adalam periode The Dark Age. Dari sini, kita dapat melihat hubungan antara Luca Paciolli dan akuntansi islam
Luca Pacioli mengatakan bahwa setiap transaksi harus dicatat dua kali di sisi sebelah kredit dan di sisi sebelah debit. Dengan kata lain bahwa pencatatan harus diawali dengan menulis sebelah kredit kemudian si sebelah debit. Hal ini memunculkan bahwa Pacioli menerjemahkan hal tersebut dari bahsa arab yang memang menuslis dari sebelah kanan.
(Jangan Lupa Jempolnya/Like)
Daftar Pustaka
Al-Quranul Karim dan terjemahannya
Nurhayati, Sri dan Wasilah. Akuntansi Syariah di Indonesia. 2009. Jakarta: Salemba Empat
www. Google.com

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking

Designed By VungTauZ.Com