Jalin Kebersamaan
K.H. Abdullah Gymnastiar
K.H. Abdullah Gymnastiar
Saudara-saudaraku
warga Bandung yang budiman, sudah kita saksikan dan kita rasakan bersama betapa
tindakan-tindakan yang tidak bijaksana, bahkan anarkis (membuat kerusakan)
selain tidak menyelesaikan masalah, yang terjadi malah menambah masalah. Betapa
tindakan-tindakan yang membuat kerusakan dimana pun dan kapan pun ternyata
mengakibatkan beragam masalah yang tiba-tiba muncul, secara diduga atau tidak.
Diantara akibat yang dapat kita amati dari kejadian aksi anarkis yang terjadi
di kota tercinta ini adalah :
Pertama, nama baik warga
kota tercinta ini menjadi tercoreng. Betapa seluruh warga merasakan aib dan
malu yang tentu tidak begitu saja untuk melupakannya. Lebih dari itu, tidak
begitu mudah pula bagi kita untuk mengembalikan citra kota tercinta ini sebagai
kota yang aman, tenteram, damai, dan berperilaku mulia.
Kedua, bagi
saudara-saudara kita yang khilaf melakukan perusakan dalam aksi yang sepatutnya
kita hormati bersama ini, maka justru institusi buruh yang diatasnamakannya,
kini harus menanggung citra yang kurang bagus. Sebagian masyarakat merasa
kurang berkenan dengan aksi-aksi yang membuat kerusakan seperti ini, walaupun
sangat mungkin kejadian ini bagian dari ulah provokator, yang memang sedang
mencari-cari kesempatan untuk memperkeruh keadaan kota kita ini. Apalagi untuk
mengembalikan citra sebagai kota yang cinta kedamaian ini pun butuh waktu yang
lama dan perjuangan keras.
Ketiga, timbul keresahan di
masyarakat. Kejadian ini memunculkan pula suasana masyarakat yang kurang
nyaman. Aktivitas kehidupan sehari-hari terganggu, kepentingan umat terabaikan,
dan bahkan mengakibatkan warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan darurat pun
tidak terlayani. Begitulah yang dapat kita amati dari kejadian yang menimpa
kota tercinta ini.
Saudara-saudaraku
warga Bandung sekalian, kejadian ini sudah semestinya menjadi pelajaran bagi
kita semua. Dan diantara yang bisa kita ambil hikmahnya adalah kita harus punya
tekad yang sama untuk membangun kebersamaan di kota tercinta ini. Jangan
biarkan kekerasan menjadi solusi dari permasalahan yang ada.
Lebih dari itu
masalah yang sedang menimpa kita semua adalah bagian dari karunia Allah SWT
yang dapat membuat kita menjadi lebih maju, lebih beradab, dan lebih kuat dalam
menghadapi masa yang akan datang, sepanjang kita menyikapinya dengan cara yang
benar. Bagi orang yang imannya kokoh tidak pernah ada kejadian yang merugikan.
Diberi nikmat kita bersyukur, syukur itulah kebaikan. Diberi ujian kita
bersabar, sabar itu pun kebaikan. Kerugian hanyalah milik orang-orang yang
tidak punya keyakinan yang kokoh dan tidak punya akhlak yang mulia.
Oleh karenanya, dalam
kondisi bangsa yang kurang kondusif ini, ada beberapa hal yang dapat kita
lakukan :
Marilah kita
budayakan hidup bersahaja. Karena hidup bermewah-mewah, hidup glamour, hidup senang
kepada yang bermerek, hidup menjadi korban mode, adalah hidup dengan biaya yang
sangat tinggi. Hidup bersahaja terbukti membuat hidup ini lebih indah, lebih
murah, dan lebih terhormat. Apalagi dalam hidup keseharian kita pun, kita akan
lebih suka dan terpesona kepada orang yang gaya hidupnya bersahaja dibanding
dengan orang yang menyiksa diri dengan menjadi korban mode, menjadi korban
zaman, menjadi korban sesuatu yang tidak bernilai dalam pandangan Allah SWT.
Marilah kita
budayakan total hemat. Aktivitas apapun yang mampu kita hemat, tanpa mengurangi
produktivitas, ada baiknya jika kita lakukan penghematan. Yang namanya rejeki
tidak harus dari yang tidak ada, tapi dari yang ada kita hemat sekuat
kemampuan, maka itu pun menjadi rejeki karunia-Nya. Mulai sekarang biasakanlah
kita untuk menghemat listrik, air, minyak, bensin, ongkos, jajan, atau apa saja
yang bisa kita hemat. Lihatlah, kalau kita melakukan penghematan ini,
sepertinya kita akan kaget, karena walaupun dari satu sisi rejeki kita hanya
sedikit tapi kalau yang kecil-kecil kita hemat dan gabungkan maka akan menjadi
sebuah bekal yang lebih dari memadai.
Marilah kita biasakan
hidup terencana dengan baik. Jangan melakukan apapun tanpa direncanakan
terlebih dahulu. Kita tahu rumusnya, "gagal dalam merencanakan sama dengan
merencanakan kegagalan". Bayangkan saja jikalau kita berangkat ke suatu
tempat tanpa peraencanaan yang matang, maka kita hanya akan buang-buang waktu,
buang-buang tenaga, dan buang-buang biaya saja. Begitu pun dalam mengeluarkan anggaran
kehidupan ini, biasakanlah kita menjadi warga yang selalu merencanakan apapun
yang akan kita lakukan. Insya Allah kita akan hemat waktu, hemat biaya, hemat
pikiran, dan lebih dari itu, dekat dengan kesuksesan.
Mrailah kita
budayakan untuk selalu berhati-hati, berperhitungan, dan tidak ceroboh. Kita
tahu betapa banyak biaya yang keluar karena kecerobohan diri kita. Kelalaian
dalam berwirausaha, misalnya, akan membuat kita tertipu, kelalaian menjaga diri
akan membuat kita celaka. Setiap kecerobohan ternyata akan selalu menguras
biaya yang tinggi. Orang yang hidupnya selalu berhati-hati akan selalu
meminimalisir resiko, yang berarti meminimalisir pula kebutuhan-kebutuhan dan
biaya yang akan keluar jikalau kita ceroboh.
Allah Mahatahu
kebutuhan kita lebih dari kita sendiri. Sesulit apapun keadaan, rejeki kita
tetap ada. Hanya saja kita harus lebih kreatif dan sungguh-sungguh. Karenanya,
marilah kita bersunguh-sungguh berikhtiar secara lahir, juga ikhtiar batin
dengan memperkuat ibadah kita. Diantaranya dengan shalat tepat pada waktunya,
setiap malam kita bertahajud, Senin – Kamis kita shaum, tiap hari kita upayakan
membaca Al-Qur’an, dan juga tiap hari kita usahakan untuk bersedekah walaupun
dalam keadan terbatas. Insya Allah dengan kekuatan fisik, kekuatan pikir, dan
kekuatan batin, maka semoga ujian yang menimpa kita semua ini malah akan
meningkatkan kualitas diri kita sehingga kita bisa menyongsong masa depan yang
lebih baik, lebih barokah, dan lebih sukses dunia maupun akhirat.
Selamat berjuang
saudara-saudaraku.***
Jangan Lupa Jempolnya/Like
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking